BANDUNG – Kepala Dinas Pekerjaan umum (PU) kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembangunan tahan dua sky walk Cihampelas.
”Sekarang kita lagi tahap lelang, target April mulai pembangunan,” kata Arief ditemui di Alun-Alun-alun Regol.
Tahap Dua ini lanjut Arief, pihaknya akan membangun tidak kurang dari 600 meter menuju arah flyover Pasopati. ”Kita hanya melanjutkan saja, dari konsep tidak ada yang berubah seperti yang semula,” jelasnya.
Untuk melanjutkan proyek pembangunan tersebut, sebut dia pihaknya menganggarkan Dana sekitar Rp 23 Miliar dari APBD 2018. ”Akan kita sesuaikan dengan yang sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu disinggung penataan Taman Regol dia menyebutkan lokasi taman terletak di ruas jalan Pasirluyu Selatan tersebut ditunjang dengan pelebaran jalan untuk mendukung jalan arteri yang menghubungkan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Pelajar Pejuang. Pelebaran jalan itu sebagian digunakan untuk area parkir pengunjung alun-alun.
”Alun-alun ini terbagi ke dalam dua zonasi, yaitu zona hulu dan hilir. Di zona hulu kita sebut dengan zona natural yang terdiri dari vegetasi tegakan pohon, zona tanaman bunga, zona gazebo. Ada juga air terjun yang kita lestarikan,” tutur Arief.
Sedangkan di zona hilir, lanjut Arief, ada bidang yang relatif datar. Dulunya, lokasi tersebut digunakan oleh area pembibitan Dinas Pangan dan Pertanian. Sebagian lokasi juga digunakan warga untuk menyimpan barang rongsokan. ”Zona hilir ini kita sebut zona urban. Di sana disediakan playground, kolam ikan, taman bunga, dan zona duduk,” jelas Arief.
Selain Taman Cikapundung Alun-Alun Regol, Wali Kota Bandung juga meresmikan Taman Bhineka Tunggal Ika di RT 04 Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong. Taman tersebut dinamai Bhineka Tunggal Ika sebagai representasi heterogennya warga yang tinggal di sana. Taman tersebut terdiri dari zona duduk dan taman bermain anak. Selain luas dan asri, taman itu juga dilengkapi dengan berbagai papan edukasi di beberapa sudut taman.
Terpisah ditemui di sekitar Jalan Cihampelas Andi Kuswandi, 35, warga Bandung meyebutkan, pembangunan teras cihampelas di rasa kurang efektif dan cenderung memanjakan Pedagang Kaki Lima (PKL). ”Nu katinggal na mah éta kanggé PKL hungkul (yang kelihatan pembangunan sky walk untuk PKL saja),” kata Andi.