BALEENDAH – Anggota Komisi X DPRRI dari Fraksi Hanura Dadang Rusdiana meminta masyarakat Jawa Barat tidak terjebak kedalam isu agama, suku dan RAS di Pilgub Jabar 2018. Sebab, tersebut saat ini mulai dihembuskan untuk merusak kedamaian dan keamanan di Jabar.
”Sekarang ada fenomena penganiayaan hingga meninggal dunia kepada ustadz dan kiai. Ini adalah upaya upaya adu domba umat Islam dengan pemerintah atau adu domba umat Islam dengan yang lainnya. Hal ini harus diwaspadai, masyarakat harus cerdas jangan terjebak oleh adu domba seperti itu,” papar Dadang usai Seminar dan sosialisasi Empat Pilar di Sekertariat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Baleendah kemarin, (11/2).
”Selain itu masyarakat juga harus cerdas dalam menentukan pilihan politiknya, pilih pemimpin yang benar benar memiliki komitmen dan kemampuan untuk kemajuan bangsa,” sambungnya.
Menurut Dadang, Indonesia saat ini merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Namun sayangnya belum bisa lepas dari berbagai hambatan sosial yang masih mengganjal. Permasalahan sosial yang dimaksud, kata dia, perbedaan agama, budaya, etnis, perbedaan pendapat dan lainnya.
”Pada 2045 mendatang Indonesia akan menjadi negara maju. Permasalahan ecek-ecek yang menjadi permasalahan sosial ini harus sudah ditinggalkan kalau kita ingin maju. Kita semua harus bisa menghormati perbedaan, pembangunan karakter bangsa ini harus dilakukan dengan menghormati dan menghargai perbedaan,” urainya.
Hal senada dikatakan oleh Ketua LDII Kabupaten Bandung, Agus Muharam. Menurutnya, umat Islam jangan terpancing oleh isu agama yang dihembuskan pada tahun tahun politik seperti sekarang ini. Masyarakat, khususnya yang tergabung dalam LDII diminta untuk mencermati semua perkembangan saat ini. Agar tidak terjebak kedalam suatu isu yang menyesatkan serta berpotensi merusak kerukunan kehidupan beragama di negara ini.
”Saya selalu menekankan kepada semua jajaran LDII agar tidak terjebak atau termakan isu isu yang berpotensi memecah belah umat. Silakan cermati semua perkembangan politik saat ini. Namun sebagai organisasi, LDII tidak berpihak kepada salah satu calon tertentu, silakan itu pilihan masing-masing,” tandasnya.
Di Kabupaten Bandung, lanjut Agus terdapat 28 Pengurus Cabang (PC) setingkat kecamatan dengan ratusan Pengurus Anak Cabang (PAC) tingkat desa/kelurahan. Kepengurusan ini juga memiliki ribuan masjid dan madrasah. Dengan merebaknya isu isu agama dalam kaitan politik praktis saat ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada semua pengurus agar tidak terjebak atau terpancing dengan isu isu negatif.