SUMEDANG – Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memilih tak ikut turut campur dalam urusan perekrutan pemain. Hal itu ketika ditanya Jabar Ekspres terkait dua pemain lokal anyar yang memperkuat Maung Bandung.
”Sementara ini saya tidak ikut dulu, karena itu domain pelatih. Dan itu diserahkan ke pelatih. Jadi untuk sementara saya tidak ikut terlibat dulu, terserah pelatih. Cuman ikut memantau saja,” kata Umuh Muchtar usai menyaksikan pagelaran Atraksi 111 Kuda Renggong di Lapang Darongdong, Kecamatan Buahdua, kabupaten Sumedang, Sabtu (10/2).
Dirinya memilih putusan itu karena tidak mau dituding lagi sebagai pihak yang membuat Persib terpuruk. Apalagi di luar banyak wacana berkembang, terpuruknya Persib lantaran ada intervensi dari sang Manajer. ”Biar jelas tidak saling tuding, saya ikut ikut. Kalau ada masalah nuding lagi. Makanya saya lepas dulu. Semuanya, dua tahun ini (dua musim 2017, 2018) yang merekrut dari PT PBB (Persib Bandung Bermatabat),” sebutnya.
Umuh juga menyayangkan Andik Vermansyah gagal berlabuh di Persib. Pemain kelahiran 1991 itu malah memilih menerima pinangan Kedah FA. ”Sangat disayangkan,” tambahnya.
Disinggung alasan Andik tak diterima, dia mengaku tidak mengetahui penyebab pasti kenapa pemain 27 tahun itu sampai gagal merumput di Bandung. Padahal sebutnya jika ada Andik, dia akan menjadi senjata ampuh buat Persib yang punya misi untuk memperbaiki penampilan mereka di Liga 1 musim 2018.
Sementara itu pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, menyebutkan gagal meraih Andik dirinya tak akan mencari p-emain lain. “Tidak, kami akan mencari pemain lain. Soal Andik sudah selesai karena dia lebih memilih bermain di Kedah,” tegas Gomez, seperti dikutip laman resmi Persib.
Pelatih asal Argentina itu memang sebelumnya juga mengungkapkan, tim Maung Bandung masih membutuhkan tambahan pemain anyar. Setidaknya, saat ini ada lima pemain yang menjadi incarannya.
Sejauh ini, beberapa pemain anyar yang sudah berhasil didaratkan adalah Bojan Malisic, Oh In-Kyun, Victor Igbonefo, Ghozali Muharram Siregar, serta Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. (ign)