BANDUNG – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum masih tertinggi dalam hal keterpilihan (elektabilitas) dibanding pasangan lainnya. Pasangan yang diusung PPP, PKB, Nasdem dan Hanura ini paling diinginkan warga Jabar sebagai cagub dan cawagub terpilih dengan prosentase 25,6 persen.
Namun, survei yang digelar Indonesia Strategic Institute (Instrat) periode 27 hingga 30 Januari 2018 ini, keunggulan pasangan yang menamakan Rindu hanya unggul tipis dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi atau 2 DM yang meraih 24,1 persen.
Sedangkan pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu 2,1 persen dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 1,9 persen. Sisanya tidak akan memilih 1,1 persen dan belum menentukan pilihan 45,2 persen.
Melihat hasil yang ada, Analis sosial Instrat, Adi Nugroho melihat akan terjadi kompetisi yang sangat ketat antara dua pasangan cagub-cawagub, yakni Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Selain itu, lanjut Adi, dari potensi elektabilitas pasangan tersebut juga ada kecenderungan Ridwan Kamil mengalami kerugian berupa stagnasi elektabilitas saat berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum, bahkan cenderung turun.
”Rival terberatnya, Deddy Mizwar justeru mengalami kenaikan potensi elektabilitas jika dipasangkan dengan Dedi Mulyadi. Artinya, keduanya saling melengkapi secara signifikan. Hal itu menunjukkan baik Deddy Mizwar maupun Dedi Mulyadi memiliki basis dan segmentasi massanya masing-masing,” ucap Adi di Hotel Sawunggaling, Bandung, kemarin (8/2).
Survei bertajuk “Pilkada Jawa Barat yang Kompetitif Pada Dua Pasangan Cagub Cawagub” ini juga merilis untuk urusan popularitas sebagai gubernur. Tiga urutan teratas masih sama dengan hasil pada survei sebelumnya (Desember 2016, Desember 2017) yakni Deddy Mizwar 93 persen, diikuti Ridwan Kamil 88 persen dan Dedi Mulyadi 68 persen.
Menurut Adi, terdapat kecenderungan kenaikan popularitas pada Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi dalam rentang waktu dua bulan terakhir. ”Ketimbang Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi masih punya kesempatan lebar untuk menaikkan level popularitasnya agar terdongkrak potensi elektabilitasnya sebagai pasangan dengan Deddy Mizwar,” pungkas Adi.
Sementara itu di tempat terpisah, Lembaga Riset Veritas menggelar Konferensi Pers dan Diskusi Panel mengenai Survei Kinerja Pemerintah Kota Bandung periode 2013-2018 di Mitra Hotel Jalan Supratman Kota Bandung, kemarin (8/2). Survei ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2017 sampai pada Bulan Januari 2018, yang berusaha mengungkap mengenai fakta-fakta yang dialami warga Kota Bandung.(nif/rmo/ign)