KEMENANGAN tipis 1-0 Atletico Madrid atas Valencia kemarin (5/2) di Stadion Wanda Metropolitano tidak didapat dengan gratis. Dua menara kembar Atleti di lini belakang tumbang.
Seperti diberitakan Marca kemarin pada menit ke-29 bek Stefan Savic harus meninggalkan lapangan karena otot paha kirinya tertarik. Posisi bek bertinggi badan 187 sentimeter itu kemudian disubstitusi Jose Maria Gimenez.
Seolah belum cukup ‘pengorbanan’ Atleti untuk menang di kandang, pada menit ke-48, kapten Diego Godin pun terkapar di lapangan. Pukulan kiper Valencia Neto membuat beberapa gigi bek berpostur 187 sentimeter itu tanggal. Godin pun kemudian digantikan Juanfran pada menit ke-51.
Tentu kondisi tersebut membuat entrenador Atleti Diego Simeone mencak-mencak. Kepada Marca bapak empat anak itu menuntut kepada wasit Ignacio Iglesiasa sebuah keadilan
“Jika pelanggaran yang didapatkan Godin belum cukup untuk membuat wasit memberikan hadiah penalti, maka sepertinya seseorang harus terbunuh lebih dahulu untuk memperolehnya,” kata Simeone.
Dalam tayangan ulang yang diputar BeIN Sports kemarin Godin yang hendak menyambar umpan silang Antoine Griezmann bertubrukan dengan kepalan tangan Neto. Darah pun langsung mengucur dari mulut bek timnas Uruguay tersebut.
“Kehilangan dua bek tengah jelas kerugian besar bagi kami. Saya masih menunggu laporan dari tim dokter kami atas apa yang terjadi dengan dua pemain kami,” ucap eks pelatih Catania itu.
Karena sudah tersisih di Copa del Rey, maka laga kemarin adalah laga pamungkas pekan ini. Baru Sabtu (10/2) mendatang Atleti akan bertanding lawan Malaga di Stadion La Rosaleda disusul pertengahan pekan versus Copenhagen dalam pertandingan pertama 32 besar Liga Europa (15/2).
Gelandang Atleti Saul Niguez kepada Mundo Deportivo kemarin juga berujar kalau sudah sepantasnya timnya dihadiahi penalti. Meski sudah ada bukti berupa tanggalnya gigi Godin, namun wasit tak melihatnya sebagai satu tindakan berbahaya kiper Valencia. (dra/ign)