CIMAHI – Adanya korban meninggal akibat penyakit Difteri membuat kekhawatiran bagi warga kota Cimahi khususnya yang berada dilingkungan keluarga korban.
Terlebih, anak kedua dari pasangan Dadang Suherman, 37, dan Yeni Halimatusadiyyah, 34, warga Kampung Babakan Kidul RT 04 RW 04 Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah telah menajdi korban keganasan virus mematikan tersebut.
’’Saya kira anak saya demam biasa. Soalnya sempat turun juga panasnya, bahkan sempat dibawa ke rumah sasudara ke Cililin (Kabupaten Bandung Barat),” ujar Dadang saat ditemui di rumahnya kemarin (4/2).
Dirinya menuturkan, sebetulnya Dicki sudah berangsur turun demamnya. Namun, panas kembali tinggi setelah pulang dari Cililin.
Akhirnya, Dicki dibawa ke klinik untuk diperiksa dengan harapan penyakit yang diderita anaknya itu segera diketahui dan bisa disembuhkan.
Dari pihak klinik lanjut langsung merujuk ke Rumah Sakit (RS) Kasih Bunda. Sebab, berdasarkan pemeriksaan awal Dicki diduga terjangkit difteri.
Sesampainya di rumah sakit yang terletak di Jalan Mahar Martanegara itu, keterangan sama diperoleh terjangkit RS Kasih Bunda bahwa Dicki harus dirujuk ke RSUD Cibabat.
’’Ketika Di Cibabat anak saya dicek darah selama 6 jam, dan langsung dibawa ke RSHS Bandung. Katanya supaya mendapat perawatan intensif,’’ terang dia.
Kendati penanganan medis dinilai lambat, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Dicki. Namun, sangat disesalkan warga sekitar merasa belum pernah mendapatkan penyuluhan maupun pemahaman dari pemerintah Kota Cimahi secara langsung mengenai penyakit Difteri ini.
’’Saya tahunya dari siaran televisi kalau, Difteri itu bisa menyebabkan kematian. Tapi itu tidak detil dan hanya sepintas,’’ tandasnya.
Adanya korban meninggal disebabkan Difteri ini sangat disayangkan oleh sejumlah warga lingkungan Rw 4 Kelurahan Cigugur. Sebab, banyak warga merasa khawatir penyakitr tersebut akan menular ke warga lainnya.
Sementara, diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi baru saja memberikan penyuluhan dan membagikan obat pereda nyeri tenggorokan (difteri) serta memberikan sebuah imbauan.
Menurut Ketua Rt 07 RW 04 Kelurahan Cigugur, Salman Sopian, lambannya respon dari pihak Pemerintah sangat disayangkan. Sebab, kalau saja pihak pemerintah melakukan sosialisasi dengan mendatangi warga secara langsung tentunya masyarakat akan mengantisipasinya.