Perlu Mata Rantai dalam Bisnis

NGAMPRAH – Mata rantai dalam berbisnis masih menjadi kendala bagi para pelaku industri kecil menengah (IKM) di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia.

Saat ini pemerintah sedang melakukan proses transisi agar pelaku usaha menengah ini mendapatkan akses yang lebih mudah disertai dengan keuntungan yang didapat.

Hal itu disampaikan, Senior Advisor Staff Presiden RI, Andi Widjajanto usai melakukan kunjungan ke PT Agility Internasional pusat logistik berikat (PLB) di Batujajar Kamis (1/2).

Menurut Andi, proses transisi dilakukan pemerintah agar para pelaku IKM bisa bersaing di dalam bisnis industri saat ini. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa mengembangkan usahanya semakin baik dan terus maju.

“Sekarang satu mata rantai sudah terlihat. Memang ada hal yang harus disediakan karena masih ada lubang mulai bahan baku karena tidak didukung status UKM yang legalitas,” ujarnya.

Andi juga mengatakan, yang menjadi rantai lainnya, adalah masalah modal dan siklus bisnis yang selalu ada di puncak di bulan-bulan tertentu. Adapun, menurutnya pihaknya akan menyasar sejumlah Kabupaten laiinya untuk dilakukan proses transisi tersebut.

“Jadi bukan hanya di Kabupaten Bandung saja. Sebab, akan ada 4 Kabupaten yang mengalami proses sama,” ujarnya.

Andi menjelaskan, industri kecil masih banyak masalah, karena tidak didukung dengan adanya legalitas dari UKM tersebut. Meski demikian, dia mengatakan khusus untuk industri besar saat ini tidak ada masalah. Sebab, selama ini untuk industri besar sudah jalinan relasi antara masuknya barang cukai dan perusahaan Agility dengan PLB untuk industri.

“Industri mengah besar memang itu tidak ada masalah karena bisa mengakses bahan baku.Tapi ke depan, untuk IKM itu akan kita selesaikan,” katanya.

Sementara, Andi menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya pengawasan lalu lintas dari beacukai terhadap pengiriman barang yang didistribusikan.

“Peran beacukai perlu diapresiasi dengan melakukan pengawasan ketat terhadap produk impor yang masuk. Terutama bagaimana mengembangkan agar pelaku usaha menengah juga mampu berkembang,” ujarnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan