Nanung Kelelahan Menunggu Anaknya Hidup Lagi

”Kadang ilang baunya, besoknya ada lagi. Warga sering lihat bu Neneng membawa bungkusan plastik. Katanya bangkai tikus. Sering kaya gitu,” ucap Tari.

Dan alangkah terkejutnya warga, ketika tahu selama ini Nanung tidak pernah pergi ke Serang, tapi sudah jadi tulang belulang bersama anaknya: Hera.

Itu diketahui setelah petugas Puskesmas Melong Zacki Rahman datang ke rumah itu. Zacki mendapat tugas dari Dinkes Kota Cimahi untuk mendata warga-warga lanjut usia di Kota Cimahi. Maka, dia ketika Neneng bersikeras tak mau didata, Zacki merasa curiga. ”Yakan aneh, umumnya warga ingin periksa kesehatan di rumah, gratis pula. Namun bu Neneng tidak mau. Saya curiga,” tuturnya.

Didorong menjalankan tugas, Zacki tak patah arang. Dia selang sejam berada di depan rumah terus berusaha membujuk. Dan berhasil. Itu pun setelah mendatangkan dokter puskesmas, ketua RT hingga RW setempat agar bisa masuk.

Zacki mengatakan, upaya tersebut akhirnya berhasil membujuk Neneng untuk mau keluar dari rumah. Lalu dirinya bersama ketua RT dan RW masuk ke dalam rumah untuk mencari tahu alasan mereka dilarang masuk.

”Saat kami masuk, kami kaget. Adanya tulang belulang dengan posisi terlentang yang ditutupi sehelai kain sarung,” katanya sambil menambahkan, di rumah tersebut selain ada dua jasad mayat juga ada dua anaknya yang lain.

Menyikapi kondisi itu, Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman masih terus menggali keterangan. Berdasarkan keterangan pelaku (Neneng), beberapa tahun sebelumnya atau sekitar tahun 2015, Neneng dan anaknya Hera melakukan salat tahajud selama 40 malam tanpa terputus. Dan setelah itu, kata dia, Hera mendapat petunjuk berupa bisikan gaib.

”Dari bisikan itu, Hera meminta kepada kedua orangtuanya agar jika dirinya meninggal, mayatnya tidak dikuburkan. Dari bisikan itu dia menyimpulkan, dia akan hidup kembali untuk menjalankan kehidupan kedua (reinkarnasi, Red),” terang Sutarman di Mapolsek Cimahi Selatan, kemarin (31/1).

Beberapa bulan setelah itu atau pada Januari 2016, lanjut Sutarman, Hera meninggal. Karena Hera sudah berwasiat untuk tidak dikuburkan, maka Neneng bersama suaminya Nanung membiarkan anaknya tersebut tetap disemayamkan di rumahnya.

Tinggalkan Balasan