BANDUNG – Tim Citarum Harum akan merelokasi seluruh rumah warga yang berada di bantaran sungai mulai dari hulu hingga hilir Citarum sebagai upaya normalisasi. Relokasi tersebut, rencananya akan dilakukan secara bertahap dengan tahap awal dimulai dari kawasan hulu, tepatnya Desa Tarumajaya, Kabupaten Bandung sebanyak 360 rumah.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan 360 Kepala Keluarga (KK) terdampak sudah bersedia untuk dipindahkan. Nantinya warga yang direlokasi akan diberi rumah baru dengan dana pembangunan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ”Tak pakai biaya, semuanya ditanggungpemerintah pusat melalui KemenPUPera (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” kata Doni di Desa Tarumajaya, Kabupaten Bandung kemarin.
Doni memaparkan, rumah-rumah yang dibangun untuk warga tersebut diklaim memiliki daya tahan serta kekuatan dalam menampung beban. Untuk itu, dirinya menargetkan dalam tiga bulan ke depan tahapan relokasi tersebut mampu menyelesaikan pembangunan 360 rumah.
”Setiap bulan direncanakan mendirikan 120 rumah. Rumah ini juga terbuat dari beton dan fiber, sehingga cukup ringan namun cukup kuat.” kata dia.
Sementara itu, Kazidam III Siliwangi, Kolonel Hari Darmika memaparkan, relokasi tersebut dikarenakan area bantaran sungai harus steril dari bangunan dengan jarak 10 sampai 15 meter dari bibir sungai.
Menurut Hari, ke depan, bukan hanya warga Desa Tarumajaya saja yang direlokasi, melainkan semua warga yang mendirikan rumah di area bantaran sungai mulai dari hulu hingga ke hilir juga akan disterilkan.
”Warga menyambut baik program relokasi rumah ini, karena tempat tinggal baru mereka nanti dijamin lebih bersih dan sehat secara lingkungan dibanding yang sekarang,” kata Hari.
Dituturkan Hari, rumah tersebut terbuat dari material beton dan fiber, sehingga cukup ringan namun juga kuat karena memiliki ketahanan tekanan mencapai 1,3 ton untuk horizontal dan 4 ton untuk vertikal.
Dirinya berharap, relokasi tersebut menjadi contoh bagi daerah lain yang akan disterilkan. Sebab, di komplek yang baru nanti juga akan dibangun sanitasi air kotor dan bersih, MCK yang representatif, serta IPAL Komunal. ”Ini juga sebagai daya tarik masyarakat agar mau berpindah dari posisinya yang sekarang,” kata dia.