Amankan 12 Ribu Suara di Cimahi

CIMAHI – Keinginan dua Jenderal Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperoleh dukungan penuh dari keluarga TNI, dalam pencalonan gubernur Jawa Barat diprediksi akan mendapat kendala. Sebab, di mata Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), siapapun purnawirawan yang mencalonkan diri di Pilkada maka akan diperlakukan sama seperti calon yang lain dari sipil.

Tidak hanya itu, dalam Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD ART) organisasi Pepabri harus bersikap netral dalam setiap pemilihan umum (Pemilu).

Seperti diketahui, dari empat bakal calon gubernur Jawa Barat. Dua di antaranya berasal dari kalangan purnawiran TNI. Mereka adalah Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Gerindra, PKS dan PAN). Lawannya, Mayjen (Purn) TB Hasanudin-Irjen Pol Anton Charliyan (PDIP). Kedua Purnawiran tersebut bahkan sama-sama mempunyai keyakinan akan mendapat dukungan dari sejumlah keluarga purmawirawan TNI, khususnya yang masih tinggal di Cimahi.

Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pepabri Kota Cimahi, Kolonel Inf (Purn) Fachri Airo mengatakan, Pepabri akan selalu bersikap netral. Sebab, dalam AD/ART Pepabri secara organisasi tidak boleh berpihak pada salah satu calon.

”Tidak boleh ada anggota Pepabri yang ikut berkampanye,” ujar Fachri kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Jalan Gedung Empat Kota Cimahi, kemarin (25/1).

Menurut Fachri, hal yang wajar jika kedua bakal calon tersebut akan berebut dukungan dari purnawirawan dan keluarga militer. Sebab, di Kota Cimahi saja tercatat ada sebanyak 12 ribu orang purnawirawan TNI. Belum lagi anggota keluarga dari TNI yang masih berdinas di Cimahi.

”Angka 12 ribu itu data yang kami kumpulkan sekitar 2015. Sekarang malah bisa lebih. Tapi yang tercatat dan aktif di organisasi Pepabri Cimahi hanya 3.000 orang. Bisa dibayangkan berapa juta kalau se-Jabar,” tuturnya.

Fachri menuturkan, TB Hasanudin dan Sudrajat sebagai bakal calon dari TNI atau bisa disebut sebagai keluarga besar TNI memang tidak menutup kemungkinan didukung oleh mantan anggotanya masing-masing. ”Menurut saya mereka berdua imbang. Dan akan bisa bersaing dengan calon calon lain yang bukan dari militer,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan