Pemerintah bersama konsorsium sabilulungan ucap Bupati, juga sudah mengarahkan para petani sayur mendapatkan bimbingan dan difasilitasi, sehingga mereka beralih profesi menjadi petani buah.
Bupati mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dan semua element untuk sabilulungan berupaya mengatasi persoalan lingkungan, yang nantinya berakibat bencana. “Karena tidak mungkin pemerintah mampu bekerja sendiri dalam penanggulangan bencana. Dibutuhkan peran aktif dan kerjasama semua pihak, baik mulai dari upaya prefentif, responsif juga rehabilitative,” ujarnya.
Bupati Bandung yang akrab disapa Kang DN optimistis, sinergitas yang dibangun Pemda baik dengan TNI, masyarakat maupun seluruh pihak akan sangat mendukung terwujudnya program Bandung Bersih Sampah 2020 dan Gerakan Citarum yang dalan waktu dekat akan dicanangkan Presiden RI Joko Widodo di hulu sungai Citarum yaitu di Situ Cisanti Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.
“Sinergitas Pemda dan TNI kali ini akan memperkuat upaya pencapaian terwujudnya program strategis Kabupaten Bandung di bidang lingkungan. Melalui Sosialisasi Kebijakan tentang pengelolaan lingkungan yang dilakukan selama ini, penguatan kapasitas Babinsa akan terbangun dan menjadi elemen penting bersama pemerintah desa dalam memotivasi, membina dan menggerakan masyarakat dalam memahami dan meresfon secara tepat bertanggungjawab dalam mengelola sampah dan lingkungan, bahwa perlu keterlibatan semua masyarakat sebagai sumber sampah dan pemberi pengaruh atas baik ataupun rusaknya lingkungan, ” pungkas Bupati Bandung.
Sementara dari aspek teknis penanganan sampah di hilir sungai Citarum terkait pengendalian limbah , Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kusumah mengurai pihaknya sudah melakukan upaya pengendalian limbah melalui sistem Pengendalian dokumen dan perizinan lingkungan, Pembangunan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik, Pemanfaatan limbah Kotoran Hewan menjadi Biogas.
”Selain itu, kita juga sudah lakukan Properkab (Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten Bandung), Sistem Pengawasan Lingkungan, Pembinaan dan Pengawasan Industri, Program Pemantauan 70 Titik Anak Sungai Citarum, Pos Pengaduan Pencemaran dan Kerusakan, Badega Lingkungan serta Sistem Penegakan Hukum Lingkungan,” ucap Asep Kusumah.
Dia berharap, dengan komprehensifnya berbagai gerakan yang dilakukan, progress menuju Bandung bebas sampah 2020 dan Citarum Harum akan berhasil untuk pambangunan kehidupan masyarakat yang berkelanjutan. (adv/yul)