BANDUNG – Kodam III Siliwangi menyatakan sudah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman terkait perkembangan program Citarum Harum Bestari sebagai upaya normalisasi sungai.
Rakor yang digelar di Jakarta pada (11/01) lalu dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Munardo dan Kapolda Jawa Barat Agung Budi Santoso yang berkesempatan memaparkan kondisional terkini sungai Citarum.
Kapendam III Siliwangi, Kolonel ARH MD Aryanto memaparkan, Rakor tersebut menghasilkan keputusan bersama terkait sungai Citarum yang akan diangkat menjadi Rapat Terbatas (Ratas) di level kepresidenan.
“Ini terkait dengan kita menyiapkan administrasi kemudian pelindung hukum atau payung hukum sehingga kegiatan Citarum ini bisa dilaksanakan dengan maksimal,” kata Aryanto di Bandung kemarin (14/1)
Aryanto melanjutkan, saat ini pihaknya sedang memulai menyiapkan konsep Peraturan Presiden (Perpres) terkait program normalisasi sungai Citarum yang akan diajukan secara langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Bisa jadi pada saat rapat terbatas, hal tersebut akan diinformasikan,” kata dia.
Dituturkan Aryanto, kondisional di lapangan saat ini Kodam III Siliwangi sedang menyiapkan lahan pembibitan pohon di area situ Cisanti. Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan mobilisasi alat berat untuk mengambil sampah di permukaan sungai Citarun.
“Kalau pembibitan sekarang lahan yang sudah ada di sana ada 25 hektare yang bisa digunakan untuk lahan pembibitan, makanya di sana dulu yang digarap,” kata dia.
Selain di area situ Cisanti, kata Aryanto, pihaknya juga sedang menyiapkan beberapa kawasan yang akan dijadikan tempat pembibitan pohon diantaranya Dayeuhkolot, Dago Pakar dan Kota Baru Parahyangan. Namun, lahan yang saat ini dianggap siap untuk dijadikan tempat pembibitan adalah area situ Cisanti.
“Makanya nanti diharapkan pada saat pencanangan dilaksanakan di Cisanti, di 0 Kilometer Citarum,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengklaim program Citarum Harum Bestari mendapatkan perhatian nasional khususnya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Menurutnya, program tersebut juga rencananya akan dijadikan percontohan atau role model dalam upaya pelestarian sungai di seluruh Indonesia.