Setelah pergi dari London, empat tujuan menantinya. Ke Paris Saint-Germain (PSG) jadi pengganti Unai Emery, ke Real Madrid mengganti Zinedine Zidane, ke AC Milan, atau kembali menduduki posisi lamanya sebagai allenatore timnas Italia. Seperti diklaim Sky Italia. ‘’Apapun bisa terjadi,’’ katanya lagi.
Kontrak Conte di jawara bertahan Premier League tersebut baru akan berakhir di musim panas 2019. Jika benar-benar pergi, maka Conte akan mengikuti jejak pelatih Chelsea lain yang pernah memberi trofi juara Premier League. Dari Lima gelar Premier League yang didapat, para pelatihnya selalu pergi dari Chelsea sebelum kontraknya rampung.
Ingat Jose Mourinho (2004-2005, 2005-2006, dan 2014-2015), ataupun Ancelotti (2009-2010)? Dan, Conte sebagai peraih gelar juara Premier League kelima Chelsea. Musim ini, kans Gary Cahill dkk mempertahankan trofi juara Premier League-nya sudah semakin menipis. Pada pekan ke-22 saja mereka sudah berselisih 16 poin dari Manchester City di puncak.
Baca Juga:Bawaslu Jabar Angkat Bicara Terkait KPU Purwakarta Tolak Rustandie-DikdikPerindo Siap Dukung Pasangan EMAS
Gap poin yang bisa saja makin menjauh andai malam nanti WIB mereka lagi-lagi meraih hasil tanpa menang, keempat beruntun di awal musim. Tidak hanya Conte yang mesti fokus, itu juga berlaku pada pemain Chelsea. Seperti yang dikatakan kiper Thibaut Courtois. ‘’Kami butuh insting pembunuh,’’ katanya, kepada situs resmi klub.
Tiga laga, tiga imbang, dan dua gol itu dicapai Chelsea dari 56 kali tembakannya ke arah pertahanan lawan. ‘’Harusnya kami bisa menciptakan banyak gol. Karena, saya merasa peluang-peluang yang kami dapatkan cukup berbahaya. Kami hanya perlu lebih tenang menuntaskannya (peluang jadi gol),’’ tambah Courtois. (ren/ign)
