Di sisi lain, meski sudah ada pergantian toh kejadian konyol akibat VAR ini masih ada. Misal ketika Eintracht Frankfurt menjamu Bayern Muenchen 9 Desember silam.
Pada menit ke-73 wasit Harm Osmers mengganjar bek kanan Frankfurt Marius Wolf kartu merah karena melanggar keras pemain Bayern James Rodriguez.
Semenit setelah Wolf masuk ke ruang ganti, wasit merevisi keputusannya menjadi kartu kuning dan menyusuh ofisial keempat memanggil Wolf lagi. Hal itu setelah pusat VAR ‘membisiki’ kalau Wolf cuma layak di kartu kuning. (dra/ign)
Tak Cocok di Semua Stadion
SETELAH debutnya di Piala FA kemarin WIB (9/1), apakah teknologi video assistant referee’s (VAR) layak diterapkan dalam semua ajang di Inggris? Tidak. Tak dipakainya teknologi ini saat semifinal Piala Liga antara Manchester City melawan Bristol City dini hari tadi WIB dapat jadi salah satu contohnya.
Bristol Post menyebut, faktor kondisi stadion yang jadi penyebab mengapa hanya dalam laga ini saja VAR tidak dipakai. Sementara, semifinal Piala Liga lainnya yang mempertemukan Chelsea dengan Arsenal di Stamford Bridge, London, tetap memakainya. Begitu pun final pada 25 Februari mendatang di Wembley, London.
Bukan Etihad yang tidak mendukung. Melainkan Ashton Gate, kandang Bristol. ”Karena itu, kami meniadakan teknologi VAR ini dalam kedua leg sekaligus,” tulis Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dalam pernyataannya. Tujuannya, supaya dua leg ini adil sama-sama tak memakai VAR.
Dilansir The Sun, Ashton Gate tidak mempunyai titik kamera yang mendukung agar bisa dipergunakan untuk VAR. Ashton Gate dan stadion-stadion lain yang dipakai klub-klub di kasta non Premier League memang tidak mempunyai fasilitas pendukung untuk kamera VAR. Untuk menerapkannya, butuh banyak titik kamera.
Untuk menerapkannya, teknologi ini membutuhkan antara 12 sampai 15 titik kamera. Itu masih di luar empat titik kamera yang berada di tiap gawang untuk menentukan keputusan pada saat terjadinya gol. Biasanya, stadion yang sudah sering dipakai siaran langsung Sky Sports-lah yang sudah mempunyai fasilitas seperti itu.
Seperti stadion-stadion yang dipunyai klub di Premier League. Bahkan, Falmer Stadium atau yang lebih dikenal dengan Amex Stadium – kandang Brighton and Hove Albion – bersolek sebelum promosi ke Premier League musim ini. Salah satunya dengan menambahkan beberapa titik kamera di stadionnya.