BANDUNG – Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung Asep Gufron mengatakan pihaknya dalam sehari bisa mengeluarkan suara izin baru mencapai kurang lebih 300 surat izin.
”Kalau yang mengajukan mah banyak bisa 500 lebih tapi kan ada proses seleksi data,” kata Asep Gufron pada Jabar Ekspres di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu.
Dari sekian banyak permintaan surat izin untuk usaha baru terang Asep, didominasi usaha kecil dan menengah untuk usaha kuliner. ”Kebanyakan sih kuliner, ” sebutnya.
Dia mengatakan hal tersebut tidak aneh sebab kota Bandung merupakan kota wisata yang setiap harinya bayak yang mencoba peruntungannya dengan menjadi pengusaha baru. ”Kan sudah ada programnya. Jadi makin banyak, yang daftar buat jadi pengusaha kuliner,” jelasnya.
Apalagi untuk saat ini pemerintah kota Bandung memberikan kemudahan untuk pengurusan surat izin untuk pengusaha kecil. ”Jadi setiap harinya banyak yang mendaftar untuk surat izin usaha,” jelasnya.
Asep mengatakan saat ini untuk mengurus perizinan bisa dengan sangat mudah dan tidak harus bersentuhan dengan petugas secara langsung. Hal itu untuk mencegah terjadinya pungutan liar.
”Biar tidak ada lagi pungutan-pugutan liar di sini, jadi sistemnya bisa online. Dan prosesnya cukup sebentar sekitar Tiga hari sudah selesai,” jelasnya.
Selain izin usaha jelas Asep izin mendirikan bangunan (IMB) terbilang pun cukup banyak dalam seharinya. ”Untuk IMB juga setiap hari banyak, jadi kan orang bandung téh sudah sadar untuk mengurus surat-surat,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisa Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung Sri Sundari menyebutkan keberhasilan capaian kota Bandung selama kepemimpinan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencapai angka 7.79 persen.
”Iya pertumbuhan ekonomi yang 7,7 persen tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi kota Bandung tahun 2016. Kalau untuk tahun 2017 belum selesai,” kata Sri.
Dia menjelaskan, data tersebut merupakan potret perekonomian ekonomi regional kota Bandung selama tahun 2015 hingga tahun 2016. Menurutnya hingga kini pertumbuhan ekonomi kota Bandung masih lebih banyak digerakan oleh sektor industri pengolahan dan perdagangan besar.