JAKARTA – Hasil survei Saiful Mujani Reserch and Consulting (SMRC) terkait Pilpres 2019 cukup mengejutkan. Jika tren sebelumnya selalu menempatkan rivalitas Jokowi dan Prabowo Subianto, kali ini justru sebaliknya.
Publik ingin Prabowo menjadi pendamping Jokowi dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang. Direktur Eksekutif SMRC, Djayani Hanan mengatakan sigi tersebut memang cukup mengagetkan.
”Sekitar 66,9 persen responden setuju dengan kombinasi pasangan Jokowi-Prabowo sebagai capres dan cawapres. Itu (survei) periode Desember 2017,” ujar Djayadi dalam rilis survei di Kantor SMRC, Jakarta, kemarin (2/1).
Sementara itu, jika eks Danjen Kopassus itu menjadi capres dan Jokowi menjadi cawapresnya, responden yang memilih sebesar 28,4 persen. Sedangkan yang tidak setuju Jokowi berpasangan dengan Prabowo persentasenya 4,7 persen.
”Dari segi elektabilitas Jokowi juga lebih besar (dibanding Prabowo). Jokowi dipilih responden sebesar 38,9 persen. Kalau Prabowo hanya 10,5 persen,” lanjut dia.
”Urutan ketiga Susilo Bambang Yudhoyono (1,4 persen), Gatot Nurmantyo (0,8) persen, Anies Baswedan (0,5 persen),” sambungnya.
Survei sendiri dilakukan 7-13 Desember 2017. Populasi dari survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah punya hak pilih dalam pemilu.
Responden dipilih secara random (multistage random sampling) dengan total 1220 orang.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid diketahui sebesar 1.059 orang atau 87 persen. Jumlah responden itu yang kemudian dianalisis. Sementara margin of a error dari survei tersebut sebesar lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (gwn/JPC/rie)