Hanura Tak Bersyarat

Sementara itu, skema politik Partai Hanura sebelumnya yaitu, yang mewacanakan akan berkoalisi dengan PDIP, menurut Aceng, saat ini Hanura dalam posisi sudah berkoalisi dengan Ridwan Kamil. Artinya koalisi dengan PDIP tidak bisa terealisasi. Sebab, selama melakukan komunikasi politik baik di level DPP maupun DPD Partai Hanura tidak ada kesepakatan bersama.

Di tempat yang sama, bakal calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, sangat berterima kasih kepada Partai Hanura baik itu di level DPP maupun DPD dan lainnya atas keputusannya untuk mendukung dirinya melaju di Pilgub Jabar 2018.

”Saya mendapatkan kehormatan dalam bentuk dukungan yaitu Surat Tugas dari Partai Hanura. Saya terharu karena Hanura tidak meminta mahar ataupun menuntut syarat kadernya harus menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, dan dukungan Hanura ini lebih mengedepankan aspirasi masyarakat dan sangat proporsional,” tuturnya.

Setelah mendapatkan Surat Tugas, Ridwan Kamil mengaku, akan terus melakukan komunikasi dengan Partai Hanura terutamanya di tingkat DPD untuk mengonsolidasikan kemenangan. Utamanya, menyinergikan visi dan misi dengan anggota koalisi lainnya.

”Mudah-mudahan nilai elektabilitas saya terus konsisten tinggi sampai menang,” jelasnya.

Dukungan ini pihaknya dapatkan terang Ridwan Kamil, tentu melalui proses ataupun mekanisme yang diterapkan oleh Partai Hanura.  Terutama penjelasan visi misi untuk Jawa Barat termasuk solusi atas permasalahan di Jawa Barat 5 tahun mendatang.

”Di Hanura itu, saya melakukan fit and profer test, ya seperti ujian. Alhamdulilah lulus dengan masuknya dukungan Hanura ke saya, dengan Surat Tugas dari Partai Hanura bentuk komunikasi akan lebih sinkron dan saya pun akan tenang ke depannya serta saling membantu untuk membangun Jawa Barat,” terangnya.

Selain itu, pria yang juga akrab disapa Kang Emil ini berharap, dukungan ini tidak akan berubah sampai akhir. Mengingat dalam politik hitungan jam bahkan detik penuh dinamika atau bisa berubah. ”Ya, mudah-mudahan dukungan ini tidak akan berubah lagi atau dicabut lagi,” harapnya.

Sementara itu, mengenai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, pihaknya mengakui jika hal tersebut sedang dalam proses pembahasan dengan DPP partai politik anggota koalisi ini. Artinya, pihaknya pun masih menunggu hasil keputusannya siapakah yang akan dipilih untuk mendudukui posisi Jabar II.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan