RANCAEKEK – Untuk mempercepat akses pelayanan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Ketua Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Pepen Efendi Menginginkan, pemerintah bisa memberikan regulasi anggaran bagi program Puskesos secara permanen. Sebab selama ini, sumber anggaran yang dihimpun oleh Puskesos di tingkat desa didominasi melalui swadaya masyarakat.
Menurutnya, sebagai element terdekat yang langsung berhubungan dengan masyarakat, memiliki dampak eratnya hubungan masyarakat bagi penyandang kesejahteraan di tingkat desa. Terlebih, Puskesos merupakan tempat pemberian pelayanan secara terintegrasi untuk masalah kesejahteraan sosial.
“Saya harap aparat tingkat Kecamatan hingga Pusat bisa mendorong agenda Puskesos di desa dengan penyeimbang anggaran,” jelas Pepen kepada Jabar Ekspres, kemarin (27/3),
Dirinya mengatakan, Puskesos bisa disebut juga kepanjangan tangan dari Sistem Layanan Dan Rujukan Terpadu (SLRT) yang diberikan untuk perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Dengan begitu, Integrasi SLRT dengan Puskesos bisa menjadi sistem yang membantu masyarakat dan pemerintah daerah, untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin yang berada ditingkat pedesaan.
Pepen menuturkan, keberadaan SLRT di dasarkan pada pemanfaatan pelayanan pendidikan, kesehatan, kependudukan dan pelayanan dasar lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga, memiliki sinergitas yang saling berhubungan untuk membantu mengindentifikasi keluhan masyarakat.
Kegiatan Puskesos yakni untuk membangun komitmen kerjasama kemitraan diantara Perangkat Daerah di kabupaten Bandung yang menjadi Pilot Project, dilakukan ditingkat desa dengan memobilisasi sumber daya sosial ekonomi yang ada.
Sementara itu keberadaan Puskesos sangat dirasakan oleh Agus, 45, salah satu korban ledakan gas melon, warga Kp. Babakan Jeungjing, Desa Cangkuang.
Agus mengungkapkan, dirinya sangat terbantu oleh para petugas Puskesos ketika bulan lalu musibah ledakan gas menimpanya. Sebab, petugas Puskesos berperan aktif membantu mengurus administrasi agar korban bisa diterima oleh BPJS.
“saya sangat berterima kasih kepada para petugas Puskesos desa Cangkuang, telah membantu saya, sebab keberadaan saya tidak menungkinkan untuk mengurus biaya rumah sakit. Selain materil, moril yang telah diberikan membuat saya terbangun dengan adanya motivasi dari mereka,” tutupnya. (mg3/yan)