RANCAEKEK – Keberadaan Situs Candi Bojong Menje yang terletak di Kp. Bojong Menje RT 1 RW 2 Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek kondisinya kini tidak terurus.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres ke lokasi batu-batu candi untuk sementara dipindahkan karena sebelumnya dilakukan pemugaran berupa pembuatan dinding pembatas dan resapan agar situs tidak tergenang air.
Pepen Efendi, 53 selaku ketua RW 02 mengatakan, pemugaran dilakukan pada tahun 2004, sempat terhenti tanpa alasan jelas. Padahal, situs candi ini adalah cagar budaya yang langka dan menjadi kekayaan bangsa Indonesia.
“Situs sejarah dulu dicari-cari, tapi setelah ketemu malah dibiarkan begitu saja, situs ini kan bagian dari kekayaan sejarah Indonesia”, kata Pepen Efendi kepada Jabar Ekspres dilokasi Situs Bojong Menje, Rabu (27/12).
Dirinya menilai, seharusnya pemerintah serius dalam melindungi cagar budaya. Sehingga, membangkitkan kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Pepen memaparkan, sebetulnya banyak kebutuhan dalam pemeliharaan dilingkungan situs seperti, kekurangan peralatan untuk memperbaiki pagar yang sudah rusak. Bahkan, kerap kali terjadi banjir jika musim hujan.
Dirinya mengaku, keluhan ini sudah disampaikan kepada pemerintah baik desa maupun Pemkab Bandung. Namun sampai sekarang belum ada tanggapan berarti.
Selain itu, bentuk perhatian pemerintah untuk masalah honor penjaga situs masih sangat minim dan terbilang kurang layak.
Sebab, selama ini bantuan dari pemerintah provinsi untuk kuncen diterima hanya Rp 1 juta dan dari Pemkab sebesar 500 ribu.
Namun, upah tersebut sering dimanfaatkan untuk kebersihan dan upah kuncen. Sebab, sudah 8 tahun tidak pernah ada anggaran untuk pemeliharaan.
“Entah kenapa, mungkin pemerintah tidak memperdulikan situs ini”,cetus dia.
Pepen berharap, 2018 mendatang ada sikap yang jelas dari pemerintah, terkait persoalan situs ini. Terlebih pihaknya menunggu kejelasan penyelesaian pembebasan lahan seluas 600 meter persegi yang sampai saat sebagian menggunakan lahan warga.
“Lahan warga seluas 200 meter persegi, jadi 400 meter persegi yang dimiliki pemerintah, sisanya milik warga, ini jadi persoalan yang harus disikapi serius oleh pemerintah”, ujarnya.
Dadang Nugraha, 28 yang di kenal sebagai Kuncen Candi Bojong Menje mengatakan, pada awalnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan situs ini sangat baik. Namun, pemerintah seolah-olah lepas tangan.