RANCAEKEK – Bagi sebagian orang biasanya, bencana banjir selalu mendatangkan masalah. Namun, bagi Pepen, 52, warga Kampung Bojong Gempol, Desa Haurpugur kedatangan banjir sepertinya selalu dinanti. Sebab, dengan melimpahnya air di Desa Bojong Salam banyak ikan yang terbawa hanyut oleh derasnya air.
Dengan berbekal Nyirup (alat penangkap ikan, red) beberapa jenis ikan seperti, sepat, gabus, lele, betrik, mujair dan ikan mas sering diperoleh dengan sangat mudah ketika Nyirup di pasang di pinggir sungai.
Meski rumahnya juga ikut tergenang, Pepen melakukan ativitasnya mencari ikan selama dari pagi sampai sore. Sehingga, tidak jarang ketika pulang kerumah dia membawa berbagai jenis ikan untuk di santap.
Baca Juga:31 Kecamatan Rawan Bencana30 Pos Pengamanan untuk Natal dan Tahun Baru
“Saya cuman memanfaatkan kondisi musiman pak, sekarang kan musim banjir, jadi saya manfaatkannya dengan menyirip,” kata Pepen saat ditanyai Jabar Ekspres kemarin (21/12)
Ditempat lain, Budi, 23, Warga Kp. Bojongkalong, Desa Sukamulya mengatakan hal yang sama, ia memanfaatkan tingginya volume air dengan menyirip ikan untuk dimakan oleh keluarga.
“saya menyirip ikan untuk dimakan anak dan istri saya, ya, kalo ada lebih saya jual ke tetangga, harganya 5 ribu rupiah secangkir kalo ukuran ikan-ikan kecil”, kata Budi.
Serupa dikatakannya, aktivitas nyirip biasa dilakukan saat musim hujan atau pada waktu akhir tahun seperti saat ini.
Hal ini dikarenakan, lahan persawahan di desa tersebut tidak produktif diduga karena kerap dilanda banjir.
“Daripada diam tidak menghasilkan uang, ya lebih baik turun ke sungai, ” ujar Budi. (mg3/yan)