PURWAKARTA – Sebuah kapal (Bargas) berpenumpang 20 orang tenggelam di Danau Cirata, Kabupaten Purwakarta, kemarin (21/12) sekitar pukul 14.00. Sebanyak 14 orang berhasil diselamatkan, sementara enam penumpang lainnya belum ditemukan.
”Benar, sebanyak 14 selamat orang selamat. Namun, enam orang lainnya masih pencarian di dalam danau,” ungkap Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani dalam pesan singkat, kemarin (21/12)
Dihubungi terpisah, Kasat Polair Polres Purwakarta AKP Febriyanto SH memerinci, kejadian sekitar pukul 14.00 di Waduk Cirata, Kawasan Blok Nusa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Perahu bermesin tempel yang dinakhodai Dana berpenumpang 20 orang yang masih satu keluarga. Mereka menyeberang danau sepulang berkebun. ”Namun di tengah danau perahu tersebut mengalami kebocoran dan tenggelam,” ujar Febriyanto.
Masing-masing korban beralamat di Kampung Rawabaru RT 012/RW 003, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis. Ada pun nama-nama korban yang masih hilang antara lain Cicah, 6; Dadang, 60; Iat, 60; Rus, 50; Dudun, 8; Siti Nurhasanah, 10. ”Kami masih melakukan pencarian pada enam korban hilang,” ujarnya lagi.
Dia mengatakan, korban lainnya Elis, 36, tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih, Purwakarta. Ada pun 13 korban lainnya sudah berada di rumahnya masing-masing usai mendapatkan perawatan dari Puskesmas Maniis.
Ke-13 korban tersebut di antaranya Ras, 40; Ipih, 40; Rehan bayi berumur 4 hari, Agung, 12; Sopi, 5; Nandan, 16; Iis, 5; Bakri, 35; Ceceng, 45; Misbah, 12; Dana, 25; Sifa, 7; dan Nandang, 25.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para korban kesehariannya berkebun di lahan milik PT PJB UP Cirata/BPWC di pulau Cinusa desa Tegaldatar. Sekitar pukul 14.00, cuaca hendak mau hujan, maka para korban pulang dengan menggunakan transportasi perahu bargas. Sebab, mereka terbiasa pulang melintasi waduk Cirata.
”Namun ketika di tengah perjalanan karena cuaca angin kencang. Sehingga perahu tersebut oleng dan seluruh penumpang di perahu tersebut panik dan terbalik,” tuturnya.
”Sebagian korban berhasil selamat karena berenang dibantu dengan bambu yang ditemukan di lokasi kejadian. Beberapa dibantuan warga petani ikan di sekitar lokasi,” tambahnya. (add/yul/rie)