“Dalam dunia modern dalam dunia gadget ini kita mati rasa, sepertinya kita semakin maju tapi sebetulnya kita mundur dari sisi empati saling merasakan apa yang dirasakan oleh pemuda yang lain, saya berharap pemuda Jawa Barat kita berempati untuk bisa saling merasakan apa yang dirasakan oleh pemuda yang lain,” katanya.
Selain itu, pemuda harus berdikari dalam pemikiran dan gagasan, pemuda itu adalah agen of change, social control dan yang lainnya. Sehingga berdikari ini pemuda lebih bisa hebat dalam kemandiriannya untuk menciptakan karya nyata untuk bangsa dan negara.
“Kalaupun misalnya dalam menggelar kegiatan kita tidak mempunyai anggaran, maka kita harus kuat oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk berdikari dalam pemikiran ataupun gagasan, kita harus punya kemandirian dan integritas,” katanya.
Bahkan, kita juga harus mulai mendengar berbagai aspirasi dari berbagai pihak jangan selalu beranggapan paling benar dan paling baik, sehingga harus mereformasi diri menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi hari ini.
“Dan terakhir, kita harus terdepan, tidak hanya terdepan bagi Jawa Barat tapi harus terdepan dari nasional, sehingga kalau mau mempersiapkan pemimpin nasional kelak dari Jawa Barat maka kita harus menjadi pemuda terdepan terlebih dahulu,” pungkasnya. (nif/ign)
