Heboh, Buku Pelajaran SD Tulis Jerusalem Ibu Kota Israel

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian tidak yakin dengan rencana AS untuk memindahkan kedubesnya ke Jerusalem. Dalam lawatannya ke Brussel pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson sama sekali tidak berbicara tentang deklarasi Trump atau rencana pemindahan kedubes. ”Semua orang tahu bahwa jalan keluar krisis Israel-Palestina hanya bakal lahir lewat perundingan dan solusi dua negara,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders kembali menegaskan dukungan negerinya terhadap solusi dua negara. ”Jerusalem bisa menjadi ibu kota Israel dan ibu kota Negara Palestina kelak. Namun, dua pihak harus duduk satu meja dan membicarakan hal tersebut dengan kepala dingin,” paparnya.

Pekan depan, UE bertemu Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas tentang Jerusalem. Pekan ini Abbas berkunjung ke Mesir dan Turki. Lawatan itu bertujuan menggalang dukungan dari negara-negara tersebut soal Jerusalem. Bagi Palestina, Jerusalem Timur adalah ibu kota masa depan. Karena itu, deklarasi Trump pada Rabu lalu harus diluruskan.

Tentang konsep damai terbaru Israel-Palestina, Le Drian mengimbau AS untuk segera memublikasikannya. ”Kami berbulan-bulan menunggu konsep AS. Jika dalam waktu dekat konsep itu tidak muncul, UE akan memaparkan konsep damai kami sendiri,” tegasnya. Saat ini konsep tersebut digodok Jason Greenblatt, utusan Timur Tengah pemerintahan Trump, dan Jared Kushner.

Kemarin Netanyahu menanggapi kritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tentang negerinya. Pada Minggu, Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris. Dia menegaskan bahwa deklarasi AS soal Jerusalem tidak akan berdampak apa pun bagi Turki.

”Palestina dijajah (Israel, Red) sejak 1947. Israel adalah penjajah, negara teroris,” ucapnya dalam pertemuan internal Justice and Development Party (AKP).

Di hadapan para Menlu UE, gantian Netanyahu yang mengkritik Erdogan. ”Dia membombardir desa-desa Kurdi di Turki. Dia memenjarakan banyak jurnalis. Dia juga membantu teroris menyerang Gaza dan kota-kota lain. Orang seperti itu tidak sepatutnya menggurui kami,” katanya sebagaimana dilansir Al Jazeera. (hep/c16/any/ign)

Tinggalkan Balasan