Tingkat Ketaatan Mengelolaan Limbah Rendah

Dia mengaku, Kodam sendiri sudah bekerjasama sejak 2015. dan dilapangan prajurit sudah melakukan kerja keras bersama Pemprov Jabar maupun masyarakat.

Namun ironisnya, meskipun sudah dibersihkan tetapi jarak beberapa hari kemudian di titik-titik tertentu kotor kembali terutama sampah rumah tangga yang banyak ditemukan di Sungai Citarum. Untuk itu, Kodam III/Slw akan terus mendukung program Pemprov Jabar dalam mengatasi polemik Sungai Citarum ini.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Naser mengeluhkan soal pencemaran Sungai Citarum yang sampai saat ini terus terjadi akibat adanya indikasi penanganan yang tidak serius dari berbagai pihak.

Seperti aturan yang direkayasa, hingga perusahaan yang menyuap penegak hukum sehingga hukuman menjadi rendah saat di pengadilan.

“Kita ini sudah banyak berbuat untuk mengatasi Sungai Citarum tapi tetap saja limbah industri, rumah tangga dan lainnya mengotori,” keluhnya.

Ke depan setelah dua tahun evaluasi Program Citarum Bestari ini tambah Dadang Naser, penanganan Sungai Citarum lebih serius dengan lebih mensingkronkan antar lembaga atau instansi termasuk organisasi masyarakat penggiat lingkungan atau yang terkait.

‘Sehingga, tidak akan ada lagi penanganan yang basa-basi saja terutama dipihak perusahaan-perusahaan yang selama ini tidak pernah serius menaati peraturan soal pengelolaan limbah,” tegasnya.

Sedangkan Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkugan Hidup Rasio Ridho Sani menambahkan, dari aspek penegakkan hukum atas pencemaran Sungai Citarum sangat minim, atau bisa dikatakan tidak ada sama sekali.

“Yang ada pun biasanya lolos ataupun hanya dijatuhi hukuman ringan,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan