jabarekspres.com, JAKARTA – Eskalasi politik di Pilkada serentak 2018 sangat berbeda di Jawa Barat (Jabar), terutama pada pemilihan gubernurnya. Tak ayal banyak berbagai isu berembus agar bisa memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Menurut Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, dinamika politik Pilgub Jabar saat ini banyak yang bermain untuk menyukseskan lancarnya pesta demokrasi pada 2018 mendatang.
”Pilgub di Jabar kali ini sangatlah dinamis. Hal itu disebabkan banyaknya kepentingan terhadap Pilgub Jabar. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk 46 juta (18 persen dari jumlah penduduk Indonesia) tentu sangat beralasan kalau partai-partai berkepentingan terhadap pilgub Jabar 2018,” ungkap Ahmad Syaihku kepada wartawan di Bandung, kemarin (17/11).
Lebih jauh dari itu, kata dia, Pilgub Jabar dapat mendongkrak perolehan suara dalam pemilu 2019. Baik pemilihan legislatif maupun Pilpres.
”Dengan harapan siapa yang dapat memenangkan Pilgub Jabar akan bisa mendongkrak perolehan suara partai dalam pemilu 2019 dan pilpres 2019,” tambah pria kelahiran Cirebon 52 tahun silam itu.
Menyikapi dinamika seperti ini, PKS pun telah memfokuskan kandidat calon wakil gubernur untuk menjangkau sebanyak mungkin simpul-simpul masa di Jawa Barat.
Diberitakan sebelumnya, komunikasi secara intensif telah dibangun dengan berbagai partai politik dan stakeholder Jawa Barat. Itulah sebabnya PKS menunjuk Pjs Ketua DPW PKS Jabar agar komunikasi bisa terbangun lebih efektif.
Sebagai pemegang mandat resmi partai untuk Cagub/Cawagub PKS, Ahmad Syaikhu mangatakan bahwa telah menjalin komunikasi dengan kandidat lainnya selain Deddy Mizwar.
”Dalam beberapa kesempatan saya sempat bertemu dengan beberapa calon kandidat Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat. Dengan Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, UU, dan Iwa, saya kerap bertemu di beberapa kesempatan. Sambil membicarakan masalah tugas-tugas sebagai pimpinan daerah kerap juga membicarakan masalah-masalah Jawa Barat,” papar Ahmad Syaikhu. (iil/ce1/JPC/rie)