jabarekspres.com, NGAMPRAH – Untuk mencegah peredaran obat-obat terlarang atau narkoba di Kabupaten Bandung Barat, KNPI Kabupaten Bandung Barat akan membentuk satgas anti narkoba di tiap daerah.
Satgas tersebut nantinya melibatkan masing-masing organisasi kepemudaan (OKP) di bawah koordinasi KNPI bekerjasama dengan BNN Kabupaten Bandung Barat.
”Kami ingin peredaran narkoba ini dapat ditekan bahkan dihilangkan terutama dikalangan anak-anak muda. Untuk itu, KNPI berkomitmen dan akan membentuk satgas anti narkoba bekerjasama dengan BNN KBB,” kata Ketua KNPI KBB, Lili Supriatna di Ngamprah, kemarin.
Menurut dia, dengan adanya satgas anti narkoba diharapkan angka pengguna narkoba terus menurun. Terutama kalangan anak muda atau sekolah sangat rentan terjerumus pada korban narkoba.
”Untuk itu OKP atau unsur kepemudaan juga berperan untuk menurunkan angka penggguna narkoba. Karena narkobaini bisa merusak masa depan anak-anak bangsa,” terangnya.
Lili menyebutkan, pihaknya menyiapkan personel satgas anti narkoba sebanyak lima orang di tiap daerah. Mereka bertugas untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba serta melaporkanbila terjadi transaksi narkoba.
”Kami juga menjalin kerjasama dengan kepolisian, dinas kesehatan dan dinas pendidikan,” ungkapnya.
Satgas anti narkoba juga sasarannya tidak hanya kepada masyarakat di tiap daerah, namun merambah ketiap sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
”Satgas narkoba tidak hanya untuk SMA tapi SD dan SMP. Kami juga memandang siswa SDdan SMP menjadi sasaran empuk pengedaran narkoba dengan berbagai macam cara. Kamiingin kerja nyata ini mewujudkan Bandung Barat Cermat terbebas dari narkoba,” paparnya.
Sebelumnya, lebih dari 45.000 orang di Kabupaten Bandung Barat menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Data tersebut diambil dari hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat bersama Universitas Indonesia (UI) pada 2014 lalu yang menyebutkan, sebanyak 2,4 persen dari jumlah penduduk Jawa Barat menjadi korban pengguna narkoba.
”Dari penelitian tersebut juga disebutkan, sekitar 45.000 orang di Kabupaten Bandung Barat menjadi korban narkoba. Itu data diambil tahun 2014 lalu, mungkin kalau tahun 2017 bisa lebih angkanya, tapi kita belum lakukan penelitian lagi,” kata Kepala BNN Kabupaten Bandung Barat Sam Norati Martiana.