jabarekspres.com, SOREANG – Untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) wilayah Jawa Barat bersama anggota DPR RI Adang Sudrajat memberikan edukasi ke Masyarakat program-program keluarga berencana.
Menurutnya, selama ini BKKBN memiliki unit teknis yang terus gencar memberikan sosialisasi keluarga berencana ke masyarakat secara langsung.
Bidang, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dimiliki BKKBN harus terus dan gencar memberikan sosialisasi sampai kepelosok daerah dengan dibantu aparatur desa setempat.
Program KIE tersebut merupakan program dalam bentuk kegiatan komunikasi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, prilaku, baik keluarga, masyarakat, dan penduduk dalam program Keluarga berencana (KB).
Sehingga, hasil akhir dari program adalah munculnya pemahaman masyarakat akan pentingya perencanaan sebuah keluarga baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
”Bila semua keluarga memahami tentang KIE, maka generasi muda bangsa akan memiliki SDM yang kuat cerdas sehingga siap bersaing diera globalisasi,” jelas Adang ketika ditemuai kemarin (7/11)
Adang menilai, program KB yang selalu didengungkan sejak era Orde Baru sebetulnya memiliki tujuan yang sangat baik. Yaitu, membuat perencanaan dan penataan kehidupan dalam keluarga.
Dengan begitu, harapannya, keluarga yang ada di Indonesia akan memiliki kualitas yang baik. Sebab, sebelumnnya sudah direncanakan.
“Jadi maulai dari perencanaan pernikahan, memiliki anak, perencanaan pendidikannya semuanya diatur dengan program KB ini,”jelas Adang.
Sementara itu Kepala Bidang KIE BKKB Provinsi Jabar Yudi Suryadhi mengatakan, sosialisasi KIE bisa mengubah cara pandang orang tentang definisi KB. Yang semula KB identik dengan program untuk pasangan yang sudah menikah. Kini masyarakat yang belum menikahpun menjadi sasaran KIE.
“Karena sebuah keluarga hendaknya dipikirkan secara matang sebelum menikah, sehingga akan melahirkan generasi yang cerdas dan berkualitas,” akunya
Yudhi menambahkan, pengetahuan mengenai KIE harus didapatkan sebelum menikah. Sehingga, ketika memasuki berumah tangga sudah paham apa itu perencanaan dalam keluarga.
Dengan begitu, harapannya masyarakat usia subur atau yang baru saja menikah dapat mengantisipasi dengan membuat recana usia kelahiran anak, persiapan kelahiran, cara merawat bayi dan fungsi ketahanan keluarga. “Nah dengan begitu harapan kami dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi, menekan laju pertumbuhan penduduk, dan memelihara kesehatan keluarga,”tutup Yudhi. (rus/yan)