jabarekspres.com, ARJASARI – Adanya kekerasan yang terjadi terhadap anak disekolah yang banyak beredar di Media Sosial (Medsos) menjadi perhatian serius anggota DPR RI Komisi X Dadang Rusdiana.
Dirinya prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, semenjakberkembangnya sarana informasiseperti Medsos, aksi kekerasan banyak terjadi. Sebab, bila kekerasan terjadi disekolah yang dilakukan oleh oknum guru biasanya ada banyak faktor yang bisa menjadi pencetus kemarahan guru melakukan tindakan kekerasan pada muridnya.
Menurutnya, pemukulan guru kepada murid bisa disebabkan fator kesejahteraan guru masih kurang atau beban pekerjaannya bertambah. Bahkan, kondisi ini ditambah dengan situasi anak yang sulit diatur atau nakal.
“Nah disini biasanya situasi kekerasan itu akan muncul,” jelas Dadang ketika ditemui kemarin (11/7)
Dirinya menuturkan, dalam memberikan pembelajaran dan meningkatakan kedisiplinan sebetulnya tugas guru hanya sebatas memiliki tanggun jawab disekolah. Namun, adakalanya kedisiplinan, dengan memberikan hukuman kepada anak acap kali disalah artikan oleh orang tua.
“Nah, ini juga dilematis bagi guru, ingin mendidik anak malah dituduh bertindak melakukan kekerasan,”ucap pria ayang akrab disapa Darus ini.
Untuk itu, peran mendidik sebetulanya bukan saja tanggung jawab seorang guru. Tetapi sudah menjadi tugas keluarga untuk memberikan pendidikan dengan cara membentuk karakter anak yang baik.
Darus yang kini menjabat sebagai sekretaris Fraksi menambahkan, siapapun yang melakukan kekerasan pada anak sudah jelas termasuk melanggar hukum. Sehingga, dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak harus mejadi soslusi agar anak memiliki prilaku yang baik.
“Jadi untuk menegakan disiplin kepada anak sebetulnya perlu juga ketegasan tetapi harus mengunakan batas ukuran, sehinggaapa yang diterapkan bisa dilakukan anak tersebut,”pungkas Darus. (rus/yan)