jabarekspres.com, CIMAHI – Hasil sementara tes urine pada ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Cimahi, 10 orang ASN terindikasi positif.
Mereka harus menjalani tes urine ulang bersamaan dengan 17 orang ASN lain untuk tes urine susulan karena absen pada tes awal.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cimahi, Harjono mengatakan, pihaknya akan mendorong kepada 10 ASN tersebut untuk melakukan tes urine ulang dengan satu indikator.
“Assessment akan dilakukan oleh petugas Assessor bersertifikat di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi,” ujarnya, ditemui di kantor Pemkot Cimahi Jalan Raden Demang Hardjakusumah Kota Cimahi, kemarin.
Dari target pemeriksaan sebanyak 475 orang ASN, baru 458 yang dilakukan tes, mereka para ASN dari RSUD Cibabat, Dinas Pol PP dan Damkar, serta Sekretariat DPRD Kota Cimahi dan 17 orang mangkir.
“Dari 458 orang yang diuji tes urine, sementara positif 10 orang dari RSUD Cibabat dan Dinas Pol PP. Mereka yang terindikasi positif tes urine beralasan sedang mengkonsumsi obat medis,” katanya.
Harjono menyebutkan, jika mereka yang positif memang karena sedang mengkonsumsi obat karena dalam penyebuhan, maka mereka harus membawa dan melaporkan obat yang diminum.
“Kami juga melibatkan psikolog dari RSUD Cibabat untuk mendalami para ASN tersebut. Sedangkan bagi mereka yang absen saat tes karena sakit dan dinas luar tetep akan kita lakukan nanti,” sebutnya.
Harjono mengklaim telah mendapat petunjuk dari Wali Kota-Wakil Walikota Cimahi untuk fokus menangani tes urine. Menurutnya, kedua pimpinannya tersebut memberi perhatian besar atas tes urine ini.
“Petunjuk Pak Walikota dan Pak Wakil sudah jelas dan tegas, kalau terlibat jaringan narkoba tidak ada ampun. Kalau pengguna mungkin korban, kita akan bantu rehab meski sanksi disiplin tetap berlaku. Misal dicopot jabatan, atau ditunda kenaikan pangkat. Bisa juga dimutasikan dari unit kerjanya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi Ivan Satya Eka didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Cimahi Syamsul Anwar membenarkan adanya 10 orang ASN yang menjalani tes urine dan terindikasi positif.