”Kang Emil memang tidak diragukan di wilayah tengah dan pusat Jawa Barat, maka sangat tepat jika disandingkan dengan Daniel Muttaqien Syafiuddin yang cukup berpengaruh di wilayah utara,” jelas Suherman.
”Jadi Insya Allah tidak akan banyak hambatan untuk Pilgub Jabar. keadaan Indramayu sendiri yang lebih baik, kini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” ujarnya lebih lanjut.
Berkat peran keluarga besar Daniel Muttaqien Syafiuddin, kata Suherman, Indramayu berubah menjadi lebih baik. ”Sebelumnya Indramayu identik dengan tawuran, tertinggal, dan sejumlah stigma negatif lainnya. Tapi sekarang semuanya sudah jauh lebih baik, infrastruktur dibangun sampai ke desa-desa, bahkan jadi percontohan bagi daerah sekitarnya,” tandasnya.
Di bagian lain, Partai Gerindra menilai PKS terutama di level elite terlalu memaksakan skenario paket pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar tanpa melihat mitra koalisinya yaitu Partai Gerindra.
”Sayangnya elite PKS terkesan memaksakan skenario sendiri, tanpa melihat mekanisme dan harapan Gerindra, bahkan kader PKS sendiri,” papar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat Partai Gerindra, Mulyadi kepada Jabar Ekspres kemarin (2/10).
Seharusnya lanjut Mulyadi, yang dilakukan PKS terutama di level elite-nya (DPP PKS) lebih mengedepankan interaksi terutama komunikasi antara pengurus tertinggi dengan kader-kadernya di level bawah. Termasuk berkomunikasi dengan Gerindra membahas soal nama pasangan calon yang akan diusung dalam paket kandidat. ”Jadi, ada interaksi yang harus saling menghormati jika akan membangun koalisi dengan Partai Gerindra,” jelasnya.
”Skenario elite PKS (Demiz dan Ahmad Syaikhu) ini terlalu dipaksakan,” keluhnya. (far/spd/mak/mg2/rie)
Jika sekarang, siapa yang dipilih?
- Ridwan Kamil : 16,8 persen
- Deddy Mizwar : 3,8 persen
- Dedi Mulyadi : 2,2 persen
- Aa Gym : 1,5 persen
- Dede Yusuf : 0,9 persen
- Lain-lain
Catatan 70,5 persen menyebutkan calon yang dipilih secara spontan
Sumber : SMRC 2017