Pom Bensin Dijaga dengan M-16

Namun, diyakini, pembunuhan terus terjadi. Dan bagi orang-orang Filipina, melihat mayat bergelimpangan di jalanan itu adalah hal yang sudah sangat biasa. ”Bulan lalu saya melihat dua mayat di Pasay ini,” kata Allan Maranan, petugas keamanan di The Heritage Hotel Manila. ”Akhir-akhir ini itu hal yang umum terjadi di sini. Biasa saja,” ucapnya lantas tersenyum.

Chief Operating Officer Liga Basket Asia Tenggara (ABL) Jericho Ilagan mengatakan bahwa aksi Duterte berdampak instan pada keamanan Manila. Beberapa kawasan menjadi jauh lebih aman. Kejahatan-kejahatan di jalan raya sudah jauh berkurang.

Ilagan mencontohkan situasi di jalanan Roxas Boulevard, Pasay. Dalam dua atau tiga tahun yang lalu, orang-orang sangat ketakutan untuk berjalan-jalan di kawasan itu. Meskipun suasana ramai, mereka akan memegang barang-barang berharga seperti dompet dan handphone dengan erat-erat. Kalau bisa dipeluk. Tidak bisa sembarangan karena kejahatan jalanan begitu parahnya. ”Mirip dengan Rio de Janeiro,” kata Ilagan menganalogikan.

Namun sekarang, kasus pencopetan dan penjambretan di Pasay dan di semua kota lain di Metro Manila sudah jauh berkurang. ”Coba saja kita malam-malam berjalan-jalan di kawasan tersebut. Aman-aman saja,” katanya menantang.

Saya akhirnya memenuhi permintaan Ilagan. Rabu malam lalu (18/10) saya menyusuri beberapa kawasan merah Roxas Boulevard. Saya beberapa kali ditawari masuk ke tempat-tempat hiburan oleh perempuan-perempuan berpakaian seksi di pinggir jalan. Saya juga diajak pemuda-pemuda yang menjadi makelar pub dan karaoke untuk mampir ke tempat mereka.

Saya juga melewati hotel-hotel mesum short time bertarif murah yang bertebaran di wilayah tersebut. Dan secara umum memang biasa saja. Mereka memang menawarkan, tetapi sama sekali tidak memaksa dan mengancam.

Namun, keamanan memang menjadi fokus utama orang-orang Filipina. Contohnya adanya satpam bersenjata yang menjadi penjaga minimarket-minimarket kecil di wilayah tersebut. Toko-toko itu menjual bebas segala jenis minuman keras. Namun, mereka tidak mengizinkan orang-orang pembeli alkohol untuk nongkrong di dalam toko.

Ilagan menyatakan bahwa Duterte membawa dampak yang sangat besar. Namun, dia meragukan jika semua pembunuhan tersebut dilakukan polisi. Ilagan yang merupakan anggota keluarga salah satu klan politisi yang disegani di Filipina justru curiga mayat-mayat yang bergelimpangan di jalanan itu adalah hasil peperangan sesama gembong narkotika.

Tinggalkan Balasan