jabarekspres.com, BANDUNG – West Java Investor Forum yang digelar di Bandung langsung berdampak pada proyek-proyek strategis di Jawa Barat.
Salah satunya yakni investor di negara-negara Timur Tengah dan Malaysia mulai menjajaki dan akan mengunjungi proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka.
West Java Investor Forum yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) berkat kerja sama dengan Islamic Corporation for Development of the Private Sector – Islamic Development Bank (IDB) dipusatkan di Gedung Sate. Para pengusaha dinegara-negara kaya asal Timur Tengah, OKI dan Malaysia turut dalam forum tersebut.
“Mereka pada mau datang. Kalau sudah lihat pasti lebih tertarik lagi. Beberapa, dari Malaysia Airport (Pengelola Kuala Lumpur Internasional Airport) yang akan ke sana,” kata Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Eka Putra usai menghadiri West Java Investor Forum.
Dalam kesempatan tersebut Virda turut memaparkan proyek senilai Rp 2 triliun pada para investor. Virda tentu menyambut baik kehadiran langsung para investor dari beberapa negara untuk bisa turut mengembangkan sisi darat bandara. Pasalnya, BIJB yang ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2018 masih banyak yang bisa dikembangkan terutama kawasan komersil.
”Siapa tahu bisa temukan peluang kerja sama. Karena pada dasarnya bandara ini beroperasi dengan minimum operation. Karena masih mencari mitra utk tenant, IT, pengelolaan limbah, pendukung-pendukung lainnya ya. Kita siapkan sekarang hanya kebutuhan basic saja yakni bandara,” terangnya.
Belum lagi Kawasan Aerocity yang akan terintegrasi dengan bandara untuk pengembangan perekonomian di sekitarnya. Menurut Virda, kawasan Aerocity yang diperkirakan menelan Rp 10 Triliun untuk pembebasan kawasan tentu akan membutuhkan banyak investasi yang masuk.
“Belum lagi aerocity, ada yang ditawarkan diarea komersial. Ini aerocitykan paling besar. Kita inikan untuk membangun kawasan baru saja. Untuk pembebasan lahan saja kebutuhannya bisa mencapai Rp 10 triliun belum untuk bisnis di dalamnya,” ujarnya.
Dia melihat sinergi yang sekarang dilakukan tentu bisa mendorong sektor investasi yang ujung-ujungnya untuk perekonomian di Jawa Barat.
“Kita lihat Timur Tengah punya potensi. Saya pernah datang ke Abu Dabi, lalu ke Doha untuk menawarkan investasi, cuma mekanisme saja yang seperti apa,” katanya.