jabarekspres.com, Bandung – DPD Gerindra semakin mantap menjadikan Ketua DPD Mulyadi melaju di Pilgub Jabar. Terutama setelah Deddy Mizwar dilirik Golkar dan kurangnya komitmennya kepada Gerindra.
”Kita di DPD Jawa Barat mendukung Mulyadi, sebagaimana hasil rapat pimpinan DPD Jawa Barat Partai Gerindra Juni lalu sebelum nama Deddy Mizwar diwacanakan DPP,” tutur Sekretaris Jenderal DPD Partai Gerindra Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe di Bandung, belum lama ini.
Menurutnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat memang sedari awal mendukung ketuanya, yaitu Mulyadi bukan Deddy Mizwar. Dukungan tersebut merupakan hasil dari keputusan bulat dari para kader di DPD.
Dia mengatakan, keputusan DPD tersebut sudah diserahkan ke DPP. Dan sejauh ini masih menunggu keputusan DPP apakah akan disetujui atau mencalonkan nama lain.
”Yang jelas, DPD Jawa Barat bulat mendukung Mulyadi menjadi calon gubernur di Pilkada Jabar 2018,” katanya.
Namun demikian, meskipun Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat Partai Gerindra sudah pasti akan mendukung Mulyadi menjadi calon gubernur di Pilkaja Jabar nanti. Kepastian dukungan DPP ini masih belum pasti karena masih menunggu keputusan DPP.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat Partai Gerindra Mulyadi mengatakan, dirinya sudah sangat siap melaju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018. Hal ini mengingat dukungan kuat dari kader DPD dan terutamanya sebagaimana perintah atau amanat dari Ketua Umum Partai Gerindra sendiri yang menginginkan kadernya sendiri menjadi calon gubernur di Pilkada Jabar.
”Sebagaimana parameter Partai Gerindra di Pilkada Jabar itu, harus mampu menang dan terutamanya harus kader sendiri,” tuturnya kepada Jabar Ekspres kemarin (3/10).
Mulyadi menegaskan, parameter Partai Gerindra dalam Pilkada Jabar harus menang. Dengan begitu, calon yang diusung partai harus menjadikan Pemilihan Presiden 2019. Termasuk menjadikan sasaran utama yaitu mampu mendukung serta membantu Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2019.
”Gerindra ingin proses suksesi Pilgub Jabar ini bukan hanya ritual 5 tahunan partai politik saja, tapi Gerindra pun ingin gubernur yang dipilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat,” tegasnya. (mg2/rie)
