“Al Qur’an adalah ajaran yang harus dibumikan bukan dilangitkan, bagaimana Pemerintah bersama ulama dan kiyai menanamkan ajaran Islam agar dapat membumi di tanah Kabupaten Bandung dan menjadi karakter masyarakat,” imbuhnya.
Pemberantasan buta huruf Al Qur’an di Kabupaten Bandung, menurutnya harus diawali dari pemimpinnya. “Bupati, kepala dinas, camat dan kepala desa harus melek Al Qur’an, harus bisa menjadi imam bagi rakyatnya, karena pada hakekatnya kita sudah menjadi imam di lingkungan keluarga. Mari kita Sabilulungan menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah penyangga dan menjadi benteng bagi tegaknya nilai-nilai Islam,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung sekaligus Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Bandung), Gun Gun Gunawan, mengukuhkan Dewan Hakim MTQ disela-sela acara pembukaan tersebut.
Kafilah peserta MTQ kali ini mengikuti beberapa cabang yang dilombakan yaitu Tilawah Anak dan Murotal (putra putri), Tilawah Remaja (putra putri), Tilawah Dewasa (putra putri), Qiro’at Al-Qur’an (putra putri), Hifdzhil 1 Juzz dan Tilawah (putra putri), Hifdzhil 5 Juzz dan Tilawah (putra putri), Hifdzhil 10 Juzz (putra putri), Hifdzhil 20 Juzz (putra putri), Hifdzhil 30 Juzz dan Tafsir Bahasa Inggris (putra putri), Tafsir Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (putra putri), Syarhil Qur’an, Fahmil Qur’an, Khatil Qur’an / Kaligrafi (putra putri) dan Cabang Menulis Kandungan Al-Qur’an. (yul/yan)