jabarekspres.com, BANDUNG – Ketua Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH Miftah Faridl meminta kepada setiap ulama khususnya pimpinan organisasi masyarakat (ormas) agar menyampaikan pesan positif ihwal Pilkada serentak di Jawa Barat. Hal itu bertujuan untuk meredam segala kemungkinan gejolak isu-isu sara yang bakal terjadi.
Menurut Miftah, isu keagamaan atau sara sangat berpotensi terjadi. Maka, sambung dia, pihaknya mengingkat kepada siapapun untuk tetap berpikir positif tanpa harus menjatuhkan dengan cara membuat kegaduhan apalagi menyebarkan kebencian.
”Tapi kami yakin Pilkada di Jabar khususnya di Bandung tidak akan setajam di Jakarta. Kami tahu masyarakat Jabar penuh rasa toleransi,” ucap Miftah, baru-baru ini.
Sebagai pimpinan MUI, dia tidak menampik jika isu sara menjelang Pilkada akan bertebaran khususnya di lini masa, media sosial. Akan tetapi, pihaknya sudah mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk senantiasa turun ke setiap lapisan masyarakat menyosialisasikan kebhinekaan lintas agama dan budaya.
”Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengroscek setiap berita, apalagi di medsos. Jangan dikonsumsi secara mentah,” ujarnya
Miftah melanjutkan, ormas Islam di kota Bandung jumlahnya tidak sedikit. Maka dirinya memiliki kewajiban untuk merangkul seipapaun agar tidak terjebak dalam isu-isu yang kemungkinan terjadi.
”Kami punya kepanjangan di setiap DKM masjid. Kami juga sudah sampaikan bagaimana antisipasi terjadinya gejolak menjelang Pilkada. Kami tegaskan Jabar harus kondusif dari isu sara atau pemberitaan hoax,” papar dia.
Dia menyebut, jika dalam proses menjelang pilkada ditemukan ada indikasi kegaduhan yang dilakukan oknum ormas, komunitas atau lembaga tertentu, pihaknya tidak segan untuk mengeluarkan fatwa.
”Kalau ada perkembangan dilapangan segera kami bahas. Jika ada idelogi yang bertentangan kami sampaikan kepada pemerintah. Apalagi membuat keresahan, kami keluarkan fatwa,” tandasnya. (pan/rie)