jabarekspres.com, SOREANG – Untuk mengantisipasi anak putus sekolah karena alasan jauh, Dinas Pendidikan kabupaten Bandung berencana akan membangun rumah singgah. Selain membangun rumah singgah, juga akan mengusulkan anggaran untuk pengadaan kendaraan untuk antar jemput anak sekolah tersebut.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H Juhana menurutnya, sesuai dengan program pemerintah pusat, provinsi khususnya Kabupaten Bandung Bidang Pendidik harus ditunjang dengan sarana prasana.
“Kan, pemerintah membuat pernyataan adanya larangan anak putus sekolah. Oleh karenanya kami akan mengajukan pengadaan kendaraan untuk antar jemput sekolah, yang akan dialokasikan di wilayah terpencil,” kata Juhana kepada wartawan di Soreang, kemarin (14/9)
Menurutnya sejak tahun 2016 lalu, Disdik Kabupaten Bandung telah m,engusulkan untuk membangun rumah singgah dan mengadakan kendaraan untuk antar jemput anak di lokasi terpencil. Namun karena terkendala tehnik, belum juga terlaksana.
“Semoga program tersebut bisa terealisasi pada anggaran perubahan tahun sekarang. Rumah singgah dan mobilisasi itu, akan dibangun di wilayah terpencil diantara Wilayah kecamatan Rancabali, Kertasari dan Pangalengan,” kata Juhana
Lebih lanjut, dirinya mengatakan hal itu menjadi program dinas pendidikan karena sesuai dengan program penerintah yang mewajibkan anak usia sekolah harus mengikuti kegiatan belajar mengajar. Nantinya, tidak ada alasan lagi anak putus sekolah karena beralasan rumah berjauhan dengan lokasi sekolah.
“Akan memudahkan anak sekolah yang rumahnya jauh dengan sekolah, karena disediakan mobilisasi dan rumah singgah yang dibangun dekat sekolah,” pungkasnya.
Hal yang sama dikatakan Kasi Sarana Prasarana Bidang SMP Dinas Pendidikan kabupaten Bandung Drs. Junjunan. Dia mengatakan, pembangunan rumah singgah dan pengadaan kendaraan antar jemput memang sangat dibutuhkan masyarakat yang ada di wilayah pinggiran. Karena lokasi rumah dengan sekolah lumayan jauh, seperti di wilayah kertasari dan Rancabali.
“Kendaraan antar jemput akan menyisir anak sekolah dan rumah singgah diperuntukkan bagi anak yang jarak rumahnya dengan lokasi sekolah sangat jauh. Semoga program tersebut, bisa terealisasi tahun sekarang,” kata Junjunan saat ditemui diruangan kerjanya
Sementara Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Tedi Surahman mengapresiasi program yang diajukan dinas pendidikan dalam pengadaan bis sekolah. Karena menurutnya, pengadaan kendaraan sekolah tersebut, ditujukan untuk daerah pinggiran yang terkendala aksesibilitas antara tempat tinggal dengan sekolahnya. Sehingga bisa mengatasi masyarakat miskin yang tidak sekolah dengan alasan jauhnya jarak dari rumah ke sekolah.