Dedikasi Piter untuk Petani Kopi Wamena

Upacara potong babi, bakar batu, dan adat lainnya dia jalani. ”Ada satu petani yang katanya kalau kangen saya, dia peluk pohon kopinya. Menurut petani tersebut, saya membantu anaknya untuk berkuliah,” ungkapnya.

Cerita lain, honai salah satu keluarga petani kopi terbakar. Honai merupakan rumah adat Papua yang terbuat dari kayu dan ilalang. Honai itu terbakar karena penghuninya menyelamatkan kopi yang bakal dijual kepada Piter.

”Dikabari hal itu, saya hubungi karyawan saya yang di sana untuk membantu membetulkan honai. Bahan bangunan saya belikan,” katanya.

Semua kejadian itu tak pelak membuat Piter terharu. Dia tidak menyangka bahwa pekerjaannya yang sepuluh tahun lalu diketawakan orang ternyata membuahkan hasil berupa ”loyalitas” dari petani.

Hubungan baik tersebut terus dia jaga hingga kini. Piter tidak pernah mengkhianati kepercayaan para petani. Kemampuan para petani pun ditingkatkan. ”Saya akhirnya beli alat untuk mengupas kopi di Wamena. Biar menghemat listrik, saya belikan yang diulir,” ujarnya.

Nonyo merasakan betul perubahan ekonomi di keluarganya berkat ”revolusi kopi” di Wamena. Karena itu, dia tak ingin hanya berhenti menjadi petani seperti sang ayah. ”Saya ingin menguasai kopi lebih jauh,” tegasnya.

Keinginan Nonyo itu klop dengan cita-cita Piter untuk merawat kopi, si ”harta karun” Wamena. Sebab, dia sempat agak cemas melihat tren di kalangan anak muda Wamena yang justru ingin keluar dari Papua.

Atau menjadi pegawai negeri sipil. Meninggalkan kebun atau ladang yang telah memungkinkan mereka mendapatkan pendidikan memadai.

”Selama ini dianggap kurang keren bergelut dengan kopi. Karena itu, saya sekarang punya sekolah untuk anak-anak muda Wamena yang mau belajar soal kopi,” ungkapnya.

Karena tujuannya adalah regenerasi perawat kelestarian kopi Wamena, Piter pun menggratiskan semuanya. Namun, murid yang diterima pun diseleksi ketat. Ada kriteria-kriteria yang mesti dipenuhi. Mulai tidak pernah menggunakan narkoba, tidak minum minuman keras, sampai tidak keluar malam.

”Mereka di sini itu tanggung jawab saya. Kalau misal keluar malam dan terjadi apa-apa, saya juga yang kena,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan