jabarekspres.com – KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wiwiek Sisto Widayat, memberikan kuliah umum ke 300 mahasiswa IAIN Syekh Nurjati di gedung pasca sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, kemarin (6/9).
Kegiatan yang mengusung tajuk Perekonomian Indonesia Terkini itu pun diikuti seluruh jurusan yang ada di kampus itu, dengan masing masing jurusan mengirimkan 10 orang perwakilan. Dalam pemaparannya Wiwiek berharap dengan adanya kegiatan tersebut mahasiswa bisa mengetahui tantangan perekonomian yang tengah berlangsung dan tentu saja tantangan perekonomian ke depannya.
”Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi mahasiswa untuk menulis tugas akhir. Karena saya yakin apa yang saya sampaikan sangat erat kaitannya,” ungkap Wiwik.
Dia bahkan menyebutkan tidak menutup kemungkinan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon nantinya bisa memiliki ide ide cemerlang yang bisa ditetapkan menghadapi tantangan ekonomi yang saat ini terjadi. ”Untuk menghadapi tantangan ekonomi global saat ini semua lapisan masyarakat memiliki peran sendiri begitupun dengan para mahasiswa,” ungkapnya.
Kunjungan kerja Wiwiek ke cirebon, usai memberikan kuliah umum dilanjutkan dengan peresmian BI Corner yang merupakan program sosial bank indonesia (PSBI) kantor perwakilan BI Cirebon di perpustakaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Hadir dalam acara itu Plt. Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr. Syaefudin Zuhri MAg dan kepala perwakilan BI Cirebon Abd. Madjid Ikram, Direktur Pasca Sarjana Dr.Jamali, Dekan Fakultas UAD Dr. Hajam MAg, sedangkan bertindak sebagai moderator Dr. Ayus Ahmad Yusuf beserta staf pengajar lainnya.
Pendirian BI Corner sendiri bertujuan untuk mendekatkan sumber informasi kepada masyarakat. Selain itu pendirian BI Corner juga dapat dijadikan sebagai wadah bagi komunitas dalam melakukan aktivitas sosial kemasyarakatan disekitar lokasi BI Corner.
Usai peresmian BI Corner dilanjutkan dengan kunjungan ke gudang SRG (Sistem Resi Gudang) di Kecamatan Losarang Indramayu. Dalam peninjauan tersebut dilakukan pertemuan FGD dengan pejabat terkait dan perbankan Indramayu, yang membahas upaya mengoptimalkan SRG.
Keberadaan SRG ini dipandang sangat penting dalam menjaga persediaan komoditas terutama beras. ”Karena jika stok beras bisa dijaga maka inflasi bisa terjaga dan dikendalikan,” ungkapnya.