jabarekspres.com, BANDUNG – Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung Taat Tagore Diah Rangkuti mengimbau ibu hamil agar selalu menjaga kecukupan gizi. Hal itu ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan saat melahirkan.9
Taat menerangkan bahwa dari Januari hingga Juli 2017, dari 2222 persalinan, telah ada 6 ibu meninggal saat melahirkan di RSKIA. Karena menyangkut nyawa manusia, tersebut tidak bisa disepelekan.
Taat menjelaskan, bahwa penyebab kematian ibu tersebut sebagian besar berupa pendarahan pasca melahirkan, meninggal saat atau sebelum tiba di rumah sakit (death on arrival) dan emboli air ketuban.
Selain mengimbau para ibu hamil untuk terus menjaga kondisi kesehatan, Taat juga meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk menangani 23.535 kunjungan pasien hingga Juli 2017 ini. Taat memastikan, pihaknya terus meningkatkan kemampuan dokter dan perawat melalui berbagai pelatihan dan pendidikan.
”Sarana dan prasarana juga kita siapkan, termasuk obat-obatan yang harus disediakan. Walaupun harganya mahal tapi kalau untuk keselamatan nyawa manusia ya kita siapkan,” ujar Taat.
Selagi mempersiapkan pembangunan rumah sakit yang baru, rumah sakit yang saat ini memiliki 64 tempat tidur itu terus memberikan pelayanan. Pasien yang datang ke RSKIA Kota Bandung ternyata tidak hanya berasal dari dalam kota, tetapi juga luar Kota Bandung. ”Ada 17 persen yang dari luar Kota Bandung, selebihnya dari dalam kota,” jelasnya.
RSKIA Kota Bandung juga melayani tidak hanya persalinan, tetapi juga perawatan bagi penyakit yang menjangkit ibu dan anak. Diungkapkan Taat, sebagian besar penyakit yang diderita anak adalah diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). (hms/ign)