Misalnya, yang dilakukan saat harus memindahkan 800 makam di daerah Beo, kawasan yang bersebelahan dengan Melonguane. Makam-makam itu berdiri terlalu dekat dengan bibir pantai dan jalan.
Padahal, Pantai Tambio’e, tempat makam-makan itu, sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata. Di sisi lain, jalannya juga hendak dilebarkan. Manalip pun melakukan pendekatan langsung ke warga. Ke tokoh-tokoh adat. (*/c10/ttg/ign)