Sri Wahyumi Maria Manalip, Srikandi Penjaga Tapal Batas Indonesia

Misalnya, yang dilakukan saat harus memindahkan 800 makam di daerah Beo, kawa­san yang bersebelahan dengan Melonguane. Makam-makam itu berdiri terlalu dekat dengan bibir pantai dan jalan.

Padahal, Pantai Tambio’e, tempat makam-makan itu, sangat potensial dikembang­kan sebagai kawasan wisata. Di sisi lain, jalannya juga hendak dilebarkan. Manalip pun melakukan pendekatan langsung ke warga. Ke tokoh-tokoh adat. (*/c10/ttg/ign)

Tinggalkan Balasan