jabarekspres.com, CIMAHI – Adanya dualisme kepemimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) membawa pengaruh besar terhadap kepengurusan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD), tak terkucuali dengan kepemimpinan di daerah Jawa Barat (Jabar).
Dualisme kepemimpinan tersebut memunculkan keprihatinan. Sehingga menjadi salah satu sorotan pembahasan pertemuan para Ketua dan pengurus KNPI kabupaten Kota se- Jawa Barat.
Menurut Ketua KNPI Kota Cimahi, Budi Miftahudin, dengan adanya dualisme ini, jelas menghambat program pemerintahan mengenai pembinaan kepemudaan. Sehingga ia dan para ketua KNPI daerah berharap konflik yang terjadi di tubuh KNPI Jabar cepat selesai.
“Saya harap, dari kedua belah pihak bisa menahan diri dan tidak mementingkan diri sendiri,” ujarnya, saat ditemui usai pelaksanaan pertemuan, di The Egde, Jalan Baros Kota Cimahi, kemarin(23/8).
Budi menjelaskan, sebetulnya masalah pengakuan kepemimpinan di KNPI tidak perlu dipertajam, sebab, jika kedua belah pihak mau berbicara secara baik-baik dan tidak mengedepankan egonya masing-masing, maka permasalahan tersebut masih bisa diselesaikan dengan jalan kekeluargaan.
“Siapapun pemimpinnya, toh punya tujuan yang sama yaitu, memajukan program kepemudaan. Jadi kenapa harus ribut,” jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Karawang Abdul Aziz berharap, agar stakeholder-stakeholder Jabar seperti eksekutif dan legeslatif bisa memberikan fasilitas agar dualisme ini bersatu kembali. Sehingga KNPI bisa kembali kesemangat awal yaitu peningkatan kualitas sumber daya pemuda.
“Semangat KNPI itu disana. Gak perlu masuk ke ranah yang lain. Sebab KNPI selalu diberikan pemahaman cara bersatu di dalam perbedaan,” ujarnya
Abdul Aziz menuturkan, di dalam tubuh KNPI terdapat berbagai keanekaragaman yang sebenarnya dengan keragaman tersebut tidak harus ada konflik. KNPI jabar sebagai pionir pemuda Indonesia seharusnya memberikan contoh yang baik bagi para pemuda Indonesia.
“Ketika pionir pemuda di Indonesia ini dilanda prahara, bisa dibayangkan dong bagaimana yang terjadi pada pemuda Indonesia yang lain,” ujarnya.
Aziz mengatakan, seharusnya kedua pemimpin yang bertikai lebih bisa mementingkan kepentingan pemuda daripada kepentingan masing-masing, baik kelompok atau golongan. Sebab, setiap anggota dan pengurus KNPI di daerah pasti berkeinginan pemuda di Jabar tetap bersatu.