jabarekspres.com, NGAMPRAH – Darul Hikam International School (DHIS) Lembang kedatangan perwakilan organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) untuk memantau pelaksanaan imunisasi measles dan rubela (MR) Selasa (22/8). Vaksin diberikan untuk siswa SMP dan SMA berusia 15 tahun ke bawah.
Wakil Kepala DHIS Lembang Urusan Kesiswaan Andi Rustandi menuturkan, pihak sekolah mengaku bangga atas kedatangan perwakilan WHO ke sekolahnya. Bahkan, DHIS menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Bandung Barat yang mendapat kunjungan WHO tersebut. Ada dua perwakilan WHO di Indonesia yang memantau ke sekolahnya. “Sekolah kami terpilih menjadi satu-satunya sekolah di KBB yang dikunjungi WHO. Di setiap daerah memang WHO mengambil sampling,” ujarnya.
Andi menambahkan, pelaksaan imunisasi MR ini diikuti 105 siswa terdiri dari 11 siswa dari SMA dan sisanya siswa SMP. Pelaksanaan dilakukan satu hari dan selama pelaksanaan tidak ada kendala atau penolakan. “Berlangsung lancar dan tidak ada kendala. Ini juga untuk kesehatan para siswa agar tidak terkena virus yang mengancam kesehatan seseorang,” terangnya.
Sementara itu, Petugas Puskesmas Lembang, dr Nurul Rasihan mengatakan, vaksin MR di sekolah diberikan untuk siswa usia 7-15 tahun. Di Lembang, ada 21 SD, 5 SMP, dan 7 SMA yang menjadi sasaran vaksin MR. Menurut Nurul, vaksin tersebut diberikan untuk mencegah wabah MR. Penyakit ini biasa menjangkit balita, anak-anak, dan remaja. “Bahkan, ibu hamil juga bisa tertular dan membahayakan janinnya. Jadi, vaksin ini memang perlu diberikan untuk mencegahnya,” katanya.
Dia mengungkapkan, di Lembang ada tiga balita yang terduga menderita MR. Namun untuk memastikannya, harus diberikan pemeriksaan medis lebih lanjut. Nurul menyatakan, vaksin MR merupakan program pemerintah yang wajib dijalani masyarakat yang menjadi sasarannya. Namun, ada saja warga yang menolak karena pemahaman tertentu. “Vaksin ini memang diharuskan agar menjaga kesehatan dan bisa terhindar dari virus MR tersebut,” paparnya.
Seperti diketahui, sasaran imunisasi selama dua bulan ini totalnya mencapai 445.192 orang di Kabupaten Bandung Barat. Sementara, sampai saat ini baru tercapai diangka 206.714 orang atau baru mencapai 46,4 persen per 12 Agustus 2017. Pelaksanaan imunisasi di bulan Agustus difokuskan di sekolah dan pada September dilakukan di posyandu. (drx)