Istri Dirias Gaya Solo Berbekal Google dan YouTube

Soal bermain angklung, Joshua memang sudah sangat ahli. Dia mempelajari alat musik dari bambu itu saat kuliah di Baraton University (nama resminya University of Eastern Africa, Baraton).

Pria 34 tahun tersebut kuliah musik selama lima tahun sejak 2010 di kampus itu. Nah, salah seorang dosennya adalah orang Indonesia, Alywin Jonathan. ”Pak Alywin yang mengajari saya main angklung,” ungkap ayah Sylvia Wanjira, 7, itu.

Joshua begitu kagum kepada Alywin. Apalagi, gurunya yang berasal dari Malang itu pernah diundang untuk memimpin paduan suara tampil di depan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta di istana kepresidenan. ”Sayang, saat saya menikah, dia tidak bisa datang karena sedang kuliah doktor di Thailand,” kata Joshua.

Joshua tidak butuh waktu lama untuk menguasai angklung. Dalam waktu sebulan, dia sudah bisa memainkan angklung. Dan, kemudian dia terus mengembangkannya dan bisa menjadi konduktor grup angklung.

Joshua juga menjadi salah seorang murid kesayangan Alywin. Sebab, kemampuan Joshua dalam bermain musik cukup menonjol. Sejak sekolah di primary school, Joshua sudah menguasai banyak alat musik. Mulai piano, gitar, saksofon, dan biola.

Saat itu Alwyn juga mengajari ibu-ibu KBRI Nairobi bermain angklung. Saat harus meninggalkan Kenya untuk bersekolah lagi, Alwyn merekomendasikan Joshua untuk menjadi penerusnya sebagai guru angklung di KBRI. Akhirnya, jadilah Joshua sebagai pengajar angklung. Saat ini dia juga mengajari anak-anak Kenya memainkan alat musik khas Sunda itu.

Joshua juga begitu tertarik dengan alat-alat musik khas Indonesia lainnya. Selain angklung, dia sudah bisa bermain kolintang. ”Saya ingin sekali belajar memainkan gamelan,” ujar pria 34 tahun itu.

Saat menikah, dia sebenarnya berencana berbulan madu ke Indonesia. Dia ingin mendatangi saung angklung di Jawa Barat. Selain melihat langsung para seniman memainkan alat musik tersebut, dia ingin tahu proses pembuatan angklung. ”Saya ingin sekali bisa membuat angklung di sini. Di Kenya sebenarnya banyak bambu walaupun jenisnya berbeda. Saya sedang mencari orang yang bisa membuatnya,” katanya.

Kedekatan Joshua dengan orang-orang Indonesia di Kenya juga membuatnya makin mencintai Indonesia. Bahkan, grup vokal yang dia pimpin, Girls Coral of Kenya, kerap melantunkan lagu-lagu Indonesia. Grup itu terdiri dari 21 vokalis.

Tinggalkan Balasan