Mobil mepeling berkeliling ke tiga kecamatan setiap harinya. Dalam sebulan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menentukan sebanyak 120 jadwal operasional. Dengan cara ini, antrean yang tadinya bisa datang 700 orang per hari ke kantor Disdukcapil bisa dikurangi 400-500 orang.
Inovasi ini telah menghantarkan Pemkot Bandung menjadi tujuh besar dari 59 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai percontohan pelayanan publik dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) RI.
DAFTAR PELAYANAN PUBLIK LEWAT SMS
Di sejumlah instansi yang bernaung di bawah Pemkot Bandung sudah menerapkan daftar pelayanan melalui SMS. Program penerapan pengambilan nomor antrian melalui sms salah satunya diterapkan di RSUD Kota Bandung. Biasanya dari jam 03.00 sudah banyak masyarakat yang mengambil nomor antrian, dan memenuhi lorong, tapi sekarang pemandangan sudah tidak nampak lagi karena sudah menggunakan SMS. Selain mengurangi antrean di kantor, pola seperti ini juga ditujukan untuk menghilangkan praktik pencaloan. Tidak hanya RSUD Kota Bandung yang sudah menerapkannya, instansi lain pun menerapkannya seperti Disdukcapil Kota Bandung yang memanfaatkannya untuk pendaftaran pelayanan pembuatan akta kelahiran ataupun lainnya yang dilakukan di kantor Disdukcapil.
ANDAI AKU JADI WALIKOTA
Bandung menerapkan prinsip demokratis. Gagasan pembangunan kota tidak hanya datang dari wali kota atau Pemkot melainkan juga dari warga. Untuk mengakomodasi gagasan-gagasan positif dalam menuntaskan permasalahan yang muncul di Kota Bandung, Pemkot Bandung bekerja sama dengan laman iuran.id menggelar kompetisi adu ide bertajuk “Andai Aku Jadi Walikota”. Tahun 2016 lalu, kompetisi ini berhasil menghimpun 1.681 gagasan dari 5.214 anggota aktif. Pemenang kompetisi tersebut adalah Deni Ferdian, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang menginisiasi Ambulans Motor. Saat ini, gagasannya itu tengah direalisasikan sebagai solusi di bidang kesehatan masyarakat melalui program Layad Rawat. Ambulans motor membantu warga kurang mampu yang tinggal di daerah-daerah yang sulit dimasuki oleh mobil ambulans.
FAMILY FOR FAMILY
Mengatasi persoalan kemiskinan di Kota Bandung harus dilakukan dengan berbagai cara dan oleh lintas sektoral. Tidak hanya pemerintah melainkan juga keterlibatan dunia usaha, akademisi maupun komunitas dan tidak ketinggalan, media. Salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemkot Bandung adalah dengan dijalankannya program Family for Family yang bekerja sama dengan situs crowd funding kitabisa.com.