Ada Topeng, Wayang, sampai Spinner Bermotif Garuda

”Kalau ini yang paling baru saya punya. Pokoknya, yang bentuknya bersayap pasti saya koleksi,” kata Nanang kepada Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) sembari menunjukkan spinner Jumat lalu (11/8).

Nanang lalu memutar-mutar beberapa spinner dari logam itu. Spinner tersebut memiliki sayap layaknya Garuda.

Beberapa koleksi lain adalah wayang kulit bertema Garuda. Nanang menyebutnya sebagai Wayang Pulau atau Wayang Nusantara.

Wayang Nusantara itu juga memiliki gunungan yang dimodifikasi dengan simbol gedung DPR. Ada pula sejumlah tokoh wayang berbentuk hewan yang mewakili wayang pulau-pulau besar di Indonesia. Nanang juga membuat karakter sejumlah alat berat yang mewakili isu pembalakan liar di tanah air.

”Ini (Wayang Nusantara, Red) bahan tugas untuk disertasi saya. Masih ada beberapa karakter lain, belum jadi,” ujar dosen Jurusan Televisi Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta itu.

Dibuka untuk publik sejak 17 Agustus 2011, pendirian Rumah Garuda itu bersamaan dengan dibukanya sebuah warung atau kafe di depan dan samping halaman miliknya. Selama enam tahun ini, kebanyakan yang datang bertamu adalah kolega seni. Juga sejumlah mahasiswa S-1 maupun S-2 yang ingin mencari data terkait dengan pembentukan lambang Garuda Pancasila.

”Karena memang tidak banyak sumber terkait latar belakang sejarah lambang Garuda Pancasila ini. Sehingga saya sendiri meneliti itu untuk bahan tesis saya,” ujarnya.

Nanang mengenang, setelah memutuskan itu sebagai bahan tesis, dirinya memulai riset dengan membuat angket untuk jajak pendapat. Sebanyak 100 orang ditanya terkait siapa pembuat lambang Garuda Pancasila. Mayoritas menjawab Bung Karno dan M. Yamin.

Nanang akhirnya harus mencari jawaban sendiri. Dia lantas berjumpa Turiman, sarjana hukum asal Pontianak yang menyelesaikan studi S-2 terkait dengan Pancasila di Universitas Indonesia.

Nanang melakukan analisis berdasar data dan sumber yang dimiliki Turiman. ”Dengan data yang sama, saya analisis dengan mencapai kesimpulan yang agak berbeda,” ujar Nanang.

Nanang memahami bahwa Garuda Pancasila dibentuk Panitia Lambang Negara yang diketuai M. Yamin. Anggotanya, Ki Hajar Dewantara, M. Yamin, M. Natsir, Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka, M.A. Pellaupessy, dan Sultan Hamid II.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan