jabarekspres.com, SOREANG – Masyarakat Kabupaten Bandung dituntut untuk memiliki keterampilan dan jiwa entreprenship. Hal tersebut, diperlukan untuk menyambut selesainya proyek Tol Soroja. Pasalnya, tol sepanjang 10,55 KM itu akan diuji kelaikannya pada akhir Oktober 2017 mendatang.
Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan pemerintah Kabupaten Bandung melakukan koordinasi melalui dinas-dinasnya. Dia meminta untuk menyiapkan infrastrutkur penunjang, termasuk yang menunjang perekonomian masyarakat.
“Berbagai infrastruktur dan pembekalan kepada masyarakat sudah siap, kita juga melakukan kajian seberapa besar manfaat Tol Soroja bagi pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Marlan kepada wartawan di Masjid Al Fathu, kemarin (11/8).
Tol Soroja, ujar Marlan, akan terintegrasi dengan program Seribu Kampung yang dicanangkan oleh Bupati Bandung, H Dadang M. Naser. Pemkab Bandung pun bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk menunjang program tersebut.
“Sekarang Bupati juga sedang beraudiensi dengan Dirjen Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, nanti di Soreang akan fish market untuk budidaya perikanan,” katanya.
Terkait wacana pembangunan Grand Soreang yang rencananya akan dibangun setelah Tol Soroja rampung, Marlan belum mengetahui secara rinci. “Saya belum tahu, tapi nanti ada BAZ Center untuk dikembangkan untuk pengembangan UMKM-nya,” ujar Marlan.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, meninjau pengerjaan Tol yang menghubungkan Kabupaten Bandung melalui Soreang ke Pasirkoja di Kota Bandung. Sekda mengklaim, pengerjaan Tol Soroja sudah lebih dari 80 persen dan siap di uji laik pada akhir oktober mendatang.
“Setelah meninjau langsung progres pengerjaan kontruksi Tol Soroja tersebut, saya optimis uji laik bisa dilaksanakan pada akhir Oktober mendatang,” akunya
Lewat Tol Soroja, perjalanan dari Bandung ke Soreang bisa ditempuh dengan durasi 10-15 menit. Yang biasanya, menempuh perjalanan dari Bandung-Soreang selama 1-1,5 jam lantaran padatnya arus kendaraan.
“Bila jalan tol ini rampung, otomatis akan berdampak terhadap ekonomi seperti perdagangan, industri, agrowisata, pariwisata,” pungkasnya. (rus/gun)