jabarekspres.com, NGAMPRAH – Kabupaten Bandung Barat menerima 117 Pegawai Negeri Sipil (PNS) hasil rekrutmen nasional secara online dari pemerintah pusat. Mereka terdiri dari guru garis depan sebanyak 39 orang, bidan 59 dan tenaga penyuluh pertanian sebanyak 19 orang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB Asep Hikayat di Ngamprah, kemarin.
Menurut dia, sebanyak 39 guru itu berasal dari program Sarjana Membangun Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM3T) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Yang akan di tempatkan di daerah terluar atau berbatasan langsung dengan kabupaten lain.
“Penempatan para guru SM3T itu langsung oleh Kemendikbud RI bukan oleh Pemkab Bandung Barat. Mereka akan di tempatkan seperti di Rongga dan Gununghalu yang berbatasan dengan Cianjur,” katanya.
Asep menambahkan, Kemendikbud menampatkan guru SM3T langsung ke sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil. Sesuai tujuannya, membantu daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. Mereka yang ditempatkan di KBB berasal dari Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, sedangkan dari Jawa Baratnya dari Cirebon dan Ciamis.
Sesuai Surat Keputusan (SK) pengangakatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terhitung 1 Agustus 2017 harusnya sudah mulai bertugas di KBB. Namun sampai sekarang belum satupun yang datang ke KBB.
“Komunikasi yang dilakukan baru sebatas lewat whatsapp messenger saja, sampai sekarang belum bertemu langsung,” paparnya.
Asep menegaskan, guru SM3T tidak boleh minta pindah ke daerah lain. Setiap tiga bulan sekali dipantau dan harus memberikan laporan kepada Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). KBB merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Jawa Barat yang mendapat program guru SM3T. “
Hadirnya PNS kiriman pemerintah pusat ini memberikan dampak positif bagi KBB,” pungkasnya. (drx/bun)