Kali Ketiga Raih Anugerah Budhipura

Hasil dari upaya tersebut mampu menghadirkan nilai kesejahteraan yang lebih tinggi, dari yang asalnya hanya Rp 30 ribu per kilogram green been, sekarang sudah sampai di minimal Rp 125 ribu, dan kopi terbaiknya mencapai Rp 700 ribu per kilogram green been.

Yang ketiga adalah budidaya Lele Sangkuriang. Adalah ikan lele yang disentuh teknologi, dengan kunyit dan serum tertentu yang dicampur di pakan, sehingga produksinya bisa lebih meningkat, yang asalnya bisa dipijahkan dua kali setahun, menjadi empat kali setahun.

Lalu yang keempat, yaitu tanaman indigofera sebagai pakan ternak. Dalam usaha peternakan, faktor pakan menjadi jadi penting karena faktor inilah yang menghabiskan biaya cukup besar. Maka dengan indigofera, ditemukan jenis pakan ‘hijau-hijauan’ yang baru.

Dampak dari upaya pengembangan indigofera yakni biaya pakan ternak yang lebih rendah 50 persen dari pakan biasa. Peternak semakin untung, dan diharapkan para peternak lebah ini bergairah dalam menjalankan usahanya.

Terakhir yakni Ayam Sentul. Merupakan ayam asli masyarakat Jawa Barat, yang melalui sentuhan teknologi ditemukan GGPS, atau Great Grand Parents Stock, kemudian ditemukan GPS, Grand Parent Stock, lalu Parent Stock, dan Final Stock.

Setelah ditetapkan menjadi inovasi terbaik, Aher mengatakan, sebagai bentuk penghargaan, kelima inovasi tersebut akan langsung diterapkan di seluruh Jawa Barat.

”Saya berkomitmen bahwa inovasi ini akan diterapkan oleh seluruh petani di Jabar, ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah berjasa,” tuturnya.

Pada peringatan Hakteknas ke-22 ini, dari delapan kategori yang dilombakan, Jabar berhasil menyabet empat kategori. Yaitu kategori Budhipura atau penghargaan atas prestasi Pemerintah Provinsi dalam penguatan sistem inovasi, kategori Widyapadhi diberikan kepada  Institut Pertanian Bogor atas prestasinya yang telah melaksanakan upaya produksi penelitian dan pengembangan nasional menjadi produk inovasi.

Kemudian kategori Abyudaya diberikan kepada PT Biofarma atas peran aktif dalam pemanfaatan dan upaya produksi hasil riset Iptek serta kategori Widyatrida diraih oleh Bandung Technopark.

”Saya berharap tahun depan pada Hakteknas ke-23 di di Riau kita juara pertama lagi karena masih banyak inovasi yang lain, sekarang saja ada 17 inovasi yang ditawarkan termasuk unggulan kita yaitu inovasi mobil desa,” pungkas Aher. (rls/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan