Satreskrim Telusuri Perusak Hutan Lindung

jabarekspres.com, SOREANG – Banyaknya lahan hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian, membuat jajaran Satreskim Polres Bandung melakukan penelusuran langsung untuk memastikan kebenaran tersebut.

Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Firman Taufik mengakui, setelah melakukan peninjauan ke kawasan Hutan Lindung di Blok Waas Gunung Paruha Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu ternyata banyak lahan yang telah dialih fungsikan menjadi lahan pertanian sayuran

Menurutnya, berdasarkan pengamatan langsung diduga kuat lahan yang saat ini ditanami sayuran sebelumnya telah terjadi pembalakan pohon di kawasan hutan lindung milik PT Perhutani.

Dirinya menyebutkan, di kawasan tersebut ada sekitar 127 hektar. Sedangkan lahan yang telah beralih fungsi mencapai 116 hektar. Sehingga, hampir sebagaian besar lahan adalah kebun sayuran.

“Ini sudah tidak dibenarkan, dengan mengubah hutan lindung yang seharusnya dijaga malah berubah menjadi kebun sayur,”jelas Firman ketika ditemui langsung dilokasi kemarin (3/8)

Dirinya memaparkan, berdasarkan informasi pada 2007 sebelum ditetapkan sebagai hutan lindung kawasan inis ebetulnya masih asri. Namun, setelah ditetapkan pada 2013 malah terjadi alih fungsi.

Berdasarkan, pantauan dilokasi sebagian lahan yang sebelumnya digarap para petani mulai ditinggalkan.Bahkan, saat dilakukan peninjauan tidak ada seorang petani pun di lokasi.

Selain itu, berdasarkan data lahan pertanian tersebut digarap sekitar 300 petani dengan perkiraan setiap petani menggarap 1 sampai dengan 3 hektar lahan.

Firman mengakui, telah melakukan pemeriksaan terhadap belasan warga yang diduga merusak area hutan lindung tersebut. Namun, jajarannya hanya bisa memberikan teguran dan pendataan.

“Kita juga akan memanggil instansi terkait, di antaranya Perhutani, Bupati Bandung, Dinas terkait serta pihak lainnya yang berkepentingan, untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan alih fungsi lahan yang terjadi di kawasan hutan lindung tersebut,”kata Firman

Dia menambahkan, sebetulnya, lahan tersebut milik Perhutani yang berada di kawasan Dipa Geothermal. Bahkan ketika ditelusuri banyak ditemukan puluhan bonggol pohon seperti habis ditebang.

“Ini jelas terjadi kerusakan. pohon-pohon yang merupakan sumber oksigen semakin berkurang. Dan ini berdampak terhadap serapan air yang semakin berkurang,” pungkas dia (rus/yan)

Sementara itu, Anggota Polisi Hutan RPH Bandung Selatan, Ato Susanto mengatakan, dengan adanya temuan ini pihaknya akan melakukan poengawasam dan penertiban lebih lanjut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan