Untuk Jalan 700 Meter, Butuh 3 Ton Limbah Kresek

Sedangkan dari warna, tidak terlalu berbeda dengan campuran bahan hot mix lainnya. Hitam legam aspal. Meskipun begitu, kekuatan hot mix diklaim bisa meningkat hingga 40 persen dibanding menggunakan campuran biasa.

Kebutuhan limbah plastik yang hanya 6 persen itu memang terkesan sedikit. Tapi, bila direalisasikan, cukup banyak. Sebagai contoh, untuk pengaspalan di Universitas Udayana sepanjang 700 meter dengan lebar sekitar 7 meter itu, dibutuhkan tak kurang dari 2,3 ton limbah plastik.

Pengepul sampah di Jalan Cigondewah, Bandung, tersebut butuh waktu hampir dua pekan untuk menyiapkan 3 ton limbah plastik pesanan Nyoman. ”Kami sewa dua truk besar untuk membawa limbah plastik itu dari Bandung ke Bali. Butuh dua hari,” ujar ayah dua anak tersebut.

Demi kepentingan konservasi lingkungan, besarnya serapan kebutuhan limbah plastik untuk campuran aspal itu jelas sangat positif. Sebab, sebagaimana diketahui, sampah plastik selama ini selalu jadi problem. Harus bisa didaur ulang karena tak bisa terurai di tanah.

Padahal, volume limbah sampah di Indonesia besar sekali. Terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Per tahun mencapai 3,2 juta metrik ton.

Penggunaan plastik untuk bahan campuran aspal itu sebenarnya sudah diinisiatori Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR sejak lebih dari dua dekade silam. Pada 2004 sudah dimulai penelitian limbah plastik oleh Cicik Wasiah, salah seorang peneliti Pusjatan yang kini telah pensiun.

Selain plastik, terang Deded, Pusjatan meneliti limbah karet alam dan olahan, limbah slag besi baja, fly ice batu bara, dan tailing dari bijih besi. Mereka juga mengadakan riset untuk penggunaan bahan lokal dan sintetis.

Kendala penerapan limbah plastik untuk campuran aspal itu, sampah plastik kresek belum benar-benar dianggap sebagai masalah. Jadi, penanganannya masih parsial. ”Tapi, sekarang bisa jadi beda. Karena ada perhatian lebih juga dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman,” imbuh Deded.

Selain itu, keberadaan bank-bank sampah, terutama di kota-kota besar, turut membantu. Bank-bank sampah tersebut jadi salah satu pemasok tempat pencacahan sampah plastik kresek. ”Kalau soal penyediaan limbah plastiknya itu biar menjadi kewenangan instansi lain. Kami fokus ke riset dan uji cobanya,” tutur Deded.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan